NIAGA
PTDI: Pesawat N219 Tarik Banyak Minat dari Luar Negeri

DETAIL.ID, Bandung – Pesawat N219 resmi mengantongi Type Certificate yang diterima PT Dirgantara Indonesia dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Senin, 28 Desember 2020. Sertifikasi menunjukkan pesawat perintis yang dikembangkan PTDI bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tersebut telah memenuhi regulasi sehingga bisa masuk fase produksi.
Sebagai produksi pertama, PTDI akan membuatkan empat unit untuk Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Target serah terima Juli atau Agustus 2022. “Pada 2021, fasilitas yang ada akan mulai produksi untuk pemerintah Aceh,” kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Gita Amperiawan.
Gita mengatakan, pemerintah Aceh juga menyetujui pesawat N219 pesanannya itu akan dilibatkan dalam program pengembangan lanjutan pesawat perintis tersebut. Pengembangan, disebutkannya, bukan hanya terhadap operasional di Aceh, tapi performa yang lebih baik.
Gita mengatakan, PTDI juga akan merintis untuk mendapatkan sertifikasi EASA pesawat N219 agar produksi bisa menembus pasar global. Untuk itu, PTDI tengah menjajaki pembicaraan dengan Airbus Deffense and Space (ADS) selain juga dengan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Gita mengaku PTDI menerima cukup banyak surat minat (LOI) dari luar negeri untuk produk pesawatnya itu. Beberapa negara seperti Turki, disebutnya sudah melakukan pembicaraan untuk melaksanakan share untuk produksi termasuk untuk pengembangannya,” kata dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kementeriannya mendukung pemasaran pesawat N219 dengan ikut memesan pesawat perintis tersebut. Rencananya, Kemenhub membeli pesawat N219 untuk kegiatan-kegiatan kalibrasi dan berjanji mendorong para mitranya yang biasa beroperasi menghubungkan pulau-pulau di Indonesia untuk menggunakan pesawat yang sama.
Budi memuji N219 yang dinilainya efisien dalam penggunaan bahan bakar dan zero emission. “Tentu akan siap bersaing dengan produk-produk internasional,” kata Budi.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Dadun Kohar mengatakan, pesawat N219 memiliki kemampuan multifungsi. “Kita lihat karakteristik pesawat itu sendiri,” kata dia, di sela Aerosummit 2020, Senin, 28 Desember 2020.
Dadun menuturkan, pesawat N219 mampu mendarat dan tinggal landas di landasan pacu pendek. Pesawat ini memiliki kemampuan untuk mendarat di landasan sepanjang 700 meter, take-off 1000 meter. Kemudian speed yang paling rendah 71 knot, crossing 160.
“Kalau dilihat dari data teknis ini, pesawat sangat cocok untuk penerbangan yang dilakukan di daerah-daerah yang memiliki landasan terbatas,” kata dia.
Dadun juga mengatakan, kemampuan pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan rendah 71 knot bisa dimanfaatkan untuk mendukung berbagai misi. Contohnya, surveilance di laut, di hutan, kemudian search and rescue.
NIAGA
DBH Sawit Bagi Provinsi Jambi Alami Tren Penurunan Sejak 2023

DETAIL.ID, Jambi – Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat bagi Provinsi Jambi tercatat mengalami tren penurunan sejak 2023 lalu.
Berdasarkan penjelasan Kadis Perkebunan Provinsi Jambi, Hendrizal, alokasi DBH Sawit untuk Provinsi Jambi senilai Rp 23 M untuk tahun 2025. Lebih kecil dari tahun sebelumnya yakni Rp 33 M. Padahal awalnya di 2023 alokasi dana mencapai Rp 38 M.
Menurut Hendrizal, pasca ditransfer ke kas daerah atau BPKPD duit DBH tersebut bakal diperuntukkan bagi pendataan, rencana aksi daerah tentang kelapa sawit berkelanjutan, hingga jaminan sosial bagi buruh tani sawit.
“Sejauh ini porsinya sesuai PMK 91, porsi maksimal 20% di bidang perkebunan. 80% untuk infrastruktur,” ujar Hendrizal, Selasa, 24 Juni 2025.
Dia pun menyoal porsi dana yang bersumber dari Pungutan Ekspor CPO yang ditetapkan oleh pusat tersebut. Sebab menurutnya jika peruntukan dana lebih difokuskan spesifik pada infratruktur semacam jalan usaha tani, tentu bakal lebih menopang produktivitas hasil perkebunan rakyat.
Sementara itu terkait program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dimana insentif dana peremajaan sawit kini menjadi Rp 60 per hektar sejak September 2024 lalu. Kadis Perkebunan Provinsi Jambi tersebut menilai belum berdampak signifikan terhadap animo petani untuk ikut PSR.
“Kondisi di daerah beda-beda ya. Untuk petani yang lahannya cuman sedikit, misal cuman 2 ha dia ga akan mau. Karna ketika ditebang mau makan apa sampai 5 tahun. Beda dengan yang punya lahan luas,” katanya.
Adapun untuk tahun 2025, Disbun Provinsi Jambi menargetkan PSR seluas 14.100 hektar. Sebelumnya di tahun 2023 lalu, dari 10 ribu ha target PSR, terealisasi seluas 7800 ha atau sekitar 70% dari target.
“2025 target 14.100. Mestinya tercapai inikan masih proses. Yang lama itu tadi penyiapan status tanah. Itukan minimal 50 ha, anggota kelompok minimal 20. Kita optimislah, kalaupun tidak 100%, 70% mungkin terkejar,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Periode 6 – 12 Juni Turun Tipis

DETAIL.ID, Jambi – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk periode 6 – 12 Juni 2025 mengalami penurunan, Kamis, 5 Juni 2025.
Berdasarkan hasil rapat penetapan harga oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga TBS untuk usia tanaman 10 – 20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.287,72 per kilogram, turun Rp 1,09 dari periode sebelumnya.
Penurunan harga juga tercatat secara rata-rata pada seluruh umur tanaman, yaitu sebesar Rp 0,68 per kilogram.
“Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) pada periode ini tercatat sebesar Rp 13.026,14 per kilogram, sementara harga rata-rata inti sawit mencapai Rp 11.879,60 per kilogram,” kata Kadis Perkebunan Hendrizal, Kamis 5 Juni 2025.
Harga tersebut berdasarkan pada indeks K yang digunakan dalam penetapan harga adalah 94,56 persen.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Provinsi Jambi Turun Periode 16–22 Mei 2025, Berikut Harga CPO dan Kernel

DETAIL.ID, Jambi – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Bidang PSPHP telah menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 16 hingga 22 Mei 2025.
Hasil rapat yang digelar pada Kamis, 15 Mei 2025 mencatat adanya penurunan harga TBS dibandingkan periode sebelumnya.
“Harga TBS untuk umur tanaman 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.292,77/kg, turun Rp 149,39/kg dari harga pekan lalu. Rata-rata penurunan harga TBS berdasarkan umur tanaman mencapai Rp 136,40/kg,” kata Kabid Sarpas Disbun Provinsi Jambi, Bukri pada Jumat, 16 Mei 2025.
Adapun harga rata-rata Crude Palm Oil (CPO) tercatat sebesar Rp 12.797,50 sementara harga rata-rata inti sawit atau kernel mencapai Rp 12.921,05 dengan indeks K yang digunakan dalam perhitungan harga berada pada angka 94,18%.
Menurut Bukri, penurunan harga TBS disebabkan oleh melemahnya permintaan pasar global serta turunnya harga minyak nabati lainnya, yang turut memengaruhi harga sawit.
“Penyebab harga turun, permintaan melemah. Minyak nabati lain juga turun,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita