NIAGA
Anak Usaha Saratoga Ikut Serap IPO Provident Acquisiton di Nasdaq

DETAIL.ID, Saham – Anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. yaitu PT Nugraha Eka Kencana turut menyerap saham Provident Acquisition Corp. yang baru tercatat di Bursa Nasdaq pada awal tahun ini.
Provident Acquisition Corp. dengan kode saham PAQ melakukan initial public offering (IPO) pada 7 Januari 2021 dengan menawarkan 23 juta saham seharga US$10 per saham. Di dalamnya termasuk 3 juta saham kelas A dan 1,5 juta waran yang diterbitkan untuk menutupi kelebihan penjatahan (over-allotment) dari penjamin emisi.
Dengan demikian, Provident Acquisition Corp. mengantongi dana segar US$230 juta.
Adapun, setiap lembar saham merupakan saham kelas A yang diterbitkan bersamaan dengan 1,5 waran. Setiap satu waran dapat ditukar dengan saham kelas A seharga US$11,50.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) dalam IPO ini adalah Citigroup Global Markets Inc.
Investor utama (anchor investor) dalam IPO ini terdiri dari WF Asian Reconnaissance Fund Limited (Ward Ferry), PT Nugraha Eka Kencana (Saratoga), dan Aventis Star Investments Limited yang terafiliasi dengan Provident Group.
PT Nugraha Eka Kencana mengambil 1 juta saham biasa kelas A ditambah 500.000 waran dengan harga pembelian agregat US$10 juta.
Provident Acquisition Holdings Ltd. sebagai sponsor juga berkomitmen untuk membeli 6 juta waran.
“Secara keseluruhan, anchor investors membeli total 5,5 juta saham biasa kelas A dan 2,75 juta waran dengan nilai US$55 juta,” tulis Provident Acquisitions Corp., dikutip Kamis 20 Januari 2021.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” include_category=”658″]
Berdasarkan prospektus yang disampaikan kepada U.S Securities and Exchange Commission (SEC), Provident Acquisition Corp. merupakan perusahaan cek kosong (blank check company) yang didirikan dengan hukum Cayman Islands.
Perusahaan special purpose acquisition company (SPAC) ini memiliki tujuan melakukan merger, pertukaran saham, akuisisi, pembelian saham, mereorganisasi , atau kombinasi bisnis dengan satu atau lebih perusahaan.
Adapun, perusahaan SPAC biasanya dibentuk untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) terlebih dahulu tanpa diwajibkan memiliki rencana bisnis di masa depan.
Provident Acquisition Corp. menyampaikan saat ini belum memilih kombinasi bisnis spesifik yang ditargetkan. Namun, perseroan akan mencermati perusahaan berbasis konsumsi dengan potensi pertumbuhan tinggi di Asia, dan fokus khusus untuk perusahaan sektor teknologi di Asia Tenggara.
Sebelumnya, Provident Group telah mengucurkan investasi ke Gojek pada 2017 dan ke GoPay pada 2020. Tak hanya Grup Gojek, perusahaan investasi global ini juga menyalurkan investasi ke Traveloka, JD.id, Pomelo, JD Central, Advance.AI di kawasan Asia Tenggara.
Emiten dari Indonesia yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga sempat mendapatkan investasi dari Provident Group.
Saham yang diterbitkan oleh perusahaan SPAC termasuk yang berisiko paling tinggi di pasar saham. Otoritas Bursa AS pun memberikan persyaratan yang ketat bagi perusahaan jenis SPAC, misalnya harus merealisasikan rencana merger dan akuisisi (M&A) dalam waktu dekat dan dana yang diperoleh dari IPO didepositkan dulu hingga aksi M&A terealisasi.
Saat ini, Provident Acquisition Corp. menempatkan dana dari IPO setelah dikurangi beban penjaminan emisi ke dalam akun trust di Amerika Serikat, dengan Continental Stock Transfer & Trust Company sebagai trustee.
Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya Devin Wirawan menyampaikan bahwa perseroan baru pertama kali ini berpartisipasi dalam IPO perusahaan SPAC.
“Saratoga mengalokasikan anggaran investasi sekitar US$50 juta – US$100 juta untuk perusahaan-perusahaan potensial,” kata Devin kepada Bisnis, Kamis 20 Januari 2021.
NIAGA
DBH Sawit Bagi Provinsi Jambi Alami Tren Penurunan Sejak 2023

DETAIL.ID, Jambi – Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat bagi Provinsi Jambi tercatat mengalami tren penurunan sejak 2023 lalu.
Berdasarkan penjelasan Kadis Perkebunan Provinsi Jambi, Hendrizal, alokasi DBH Sawit untuk Provinsi Jambi senilai Rp 23 M untuk tahun 2025. Lebih kecil dari tahun sebelumnya yakni Rp 33 M. Padahal awalnya di 2023 alokasi dana mencapai Rp 38 M.
Menurut Hendrizal, pasca ditransfer ke kas daerah atau BPKPD duit DBH tersebut bakal diperuntukkan bagi pendataan, rencana aksi daerah tentang kelapa sawit berkelanjutan, hingga jaminan sosial bagi buruh tani sawit.
“Sejauh ini porsinya sesuai PMK 91, porsi maksimal 20% di bidang perkebunan. 80% untuk infrastruktur,” ujar Hendrizal, Selasa, 24 Juni 2025.
Dia pun menyoal porsi dana yang bersumber dari Pungutan Ekspor CPO yang ditetapkan oleh pusat tersebut. Sebab menurutnya jika peruntukan dana lebih difokuskan spesifik pada infratruktur semacam jalan usaha tani, tentu bakal lebih menopang produktivitas hasil perkebunan rakyat.
Sementara itu terkait program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dimana insentif dana peremajaan sawit kini menjadi Rp 60 per hektar sejak September 2024 lalu. Kadis Perkebunan Provinsi Jambi tersebut menilai belum berdampak signifikan terhadap animo petani untuk ikut PSR.
“Kondisi di daerah beda-beda ya. Untuk petani yang lahannya cuman sedikit, misal cuman 2 ha dia ga akan mau. Karna ketika ditebang mau makan apa sampai 5 tahun. Beda dengan yang punya lahan luas,” katanya.
Adapun untuk tahun 2025, Disbun Provinsi Jambi menargetkan PSR seluas 14.100 hektar. Sebelumnya di tahun 2023 lalu, dari 10 ribu ha target PSR, terealisasi seluas 7800 ha atau sekitar 70% dari target.
“2025 target 14.100. Mestinya tercapai inikan masih proses. Yang lama itu tadi penyiapan status tanah. Itukan minimal 50 ha, anggota kelompok minimal 20. Kita optimislah, kalaupun tidak 100%, 70% mungkin terkejar,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Periode 6 – 12 Juni Turun Tipis

DETAIL.ID, Jambi – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk periode 6 – 12 Juni 2025 mengalami penurunan, Kamis, 5 Juni 2025.
Berdasarkan hasil rapat penetapan harga oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga TBS untuk usia tanaman 10 – 20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.287,72 per kilogram, turun Rp 1,09 dari periode sebelumnya.
Penurunan harga juga tercatat secara rata-rata pada seluruh umur tanaman, yaitu sebesar Rp 0,68 per kilogram.
“Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) pada periode ini tercatat sebesar Rp 13.026,14 per kilogram, sementara harga rata-rata inti sawit mencapai Rp 11.879,60 per kilogram,” kata Kadis Perkebunan Hendrizal, Kamis 5 Juni 2025.
Harga tersebut berdasarkan pada indeks K yang digunakan dalam penetapan harga adalah 94,56 persen.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Provinsi Jambi Turun Periode 16–22 Mei 2025, Berikut Harga CPO dan Kernel

DETAIL.ID, Jambi – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Bidang PSPHP telah menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 16 hingga 22 Mei 2025.
Hasil rapat yang digelar pada Kamis, 15 Mei 2025 mencatat adanya penurunan harga TBS dibandingkan periode sebelumnya.
“Harga TBS untuk umur tanaman 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.292,77/kg, turun Rp 149,39/kg dari harga pekan lalu. Rata-rata penurunan harga TBS berdasarkan umur tanaman mencapai Rp 136,40/kg,” kata Kabid Sarpas Disbun Provinsi Jambi, Bukri pada Jumat, 16 Mei 2025.
Adapun harga rata-rata Crude Palm Oil (CPO) tercatat sebesar Rp 12.797,50 sementara harga rata-rata inti sawit atau kernel mencapai Rp 12.921,05 dengan indeks K yang digunakan dalam perhitungan harga berada pada angka 94,18%.
Menurut Bukri, penurunan harga TBS disebabkan oleh melemahnya permintaan pasar global serta turunnya harga minyak nabati lainnya, yang turut memengaruhi harga sawit.
“Penyebab harga turun, permintaan melemah. Minyak nabati lain juga turun,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita