NIAGA
Maksimalkan Potensi Koridor Tol Japek, JMRB Kerjasama dengan PT Sentraloka

DETAIL.ID, Saham – Dalam rangka pengembangan kawasan di koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan (Japek Selatan), PT Jasamarga Related Business (JMRB) menjalin kerja sama dengan PT Sentraloka Adyabuana. Kerja sama antar keduanya dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani di Gedung Jagorawi, Jakarta Timur, Kamis, 8 februari 2021.
Direktur Utama PT JMRB Cahyo Satrio Prakoso mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal yang strategis dalam mengembangkan kawasan di koridor jalan tol atau Toll Corridor Development (TCD) di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan. Sebagaimana diketahui, kata Cahyo, Jalan Tol Japek Selatan akan menjadi jalur strategis bagi mobilisasi barang dan jasa antara Jabodetabek menuju dan ke arah Provinsi Jawa Barat.
“Sebagai jalur yang menyempurnakan jaringan Jalan Tol JORR 1, JORR 2, Cipularang, serta Purbaleunyi, Jalan Tol Japek Selatan nantinya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah seperti kawasan industri, perumahan, kawasan wisata dan sebagainya pada koridor jalan tol tersebut. Potensi ini yang akan kami kembangkan bersama PT Sentraloka Adyabuana,” kata Cahyo.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”10″ include_category=”658″]
Lebih lanjut, Cahyo mengungkapkan bahwa kawasan seluas 211 hektare di koridor Jalan Tol Japek Selatan yang dikelola oleh PT Sentraloka Adyabuana tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan industri pintar, yang mengombinasikan antara kawasan komersil dan logistik. PT Sentraloka Adyabuana sendiri merupakan pengembang kawasan industri yang berpengalaman. Bersama perusahaan Jepang, PT Sumitomo Indonesia, PT Sentraloka Adyabuana telah mengembangkan East Jakarta Industrial Park atau EJIP.
Selaras dengan Cahyo, Direktur PT Sentraloka Adyabuana Fadel Muhammad menyatakan bahwa kerja sama yang dijalin dengan PT JMRB merupakan bentuk dari optimalisasi aset yang dapat memunculkan potensi perekonomian yang lebih besar lagi.
“Setelah ini, kami akan mengkaji potensi-potensi dan kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing pihak, dengan tentunya tetap mengedepankan prinsip kelayakan serta saling menguntungkan, terutama bagi kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.
PT JMRB telah melakukan serangkaian kerja sama dengan berbagai stakeholder terkait pengembangan TCD dan Transit-Oriented Development (TOD). Adapun pengembangan kawasan di sekitar jalan tol merupakan lini bisnis yang tengah dikembangkan oleh PT JMRB untuk mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group.
NIAGA
DBH Sawit Bagi Provinsi Jambi Alami Tren Penurunan Sejak 2023

DETAIL.ID, Jambi – Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat bagi Provinsi Jambi tercatat mengalami tren penurunan sejak 2023 lalu.
Berdasarkan penjelasan Kadis Perkebunan Provinsi Jambi, Hendrizal, alokasi DBH Sawit untuk Provinsi Jambi senilai Rp 23 M untuk tahun 2025. Lebih kecil dari tahun sebelumnya yakni Rp 33 M. Padahal awalnya di 2023 alokasi dana mencapai Rp 38 M.
Menurut Hendrizal, pasca ditransfer ke kas daerah atau BPKPD duit DBH tersebut bakal diperuntukkan bagi pendataan, rencana aksi daerah tentang kelapa sawit berkelanjutan, hingga jaminan sosial bagi buruh tani sawit.
“Sejauh ini porsinya sesuai PMK 91, porsi maksimal 20% di bidang perkebunan. 80% untuk infrastruktur,” ujar Hendrizal, Selasa, 24 Juni 2025.
Dia pun menyoal porsi dana yang bersumber dari Pungutan Ekspor CPO yang ditetapkan oleh pusat tersebut. Sebab menurutnya jika peruntukan dana lebih difokuskan spesifik pada infratruktur semacam jalan usaha tani, tentu bakal lebih menopang produktivitas hasil perkebunan rakyat.
Sementara itu terkait program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dimana insentif dana peremajaan sawit kini menjadi Rp 60 per hektar sejak September 2024 lalu. Kadis Perkebunan Provinsi Jambi tersebut menilai belum berdampak signifikan terhadap animo petani untuk ikut PSR.
“Kondisi di daerah beda-beda ya. Untuk petani yang lahannya cuman sedikit, misal cuman 2 ha dia ga akan mau. Karna ketika ditebang mau makan apa sampai 5 tahun. Beda dengan yang punya lahan luas,” katanya.
Adapun untuk tahun 2025, Disbun Provinsi Jambi menargetkan PSR seluas 14.100 hektar. Sebelumnya di tahun 2023 lalu, dari 10 ribu ha target PSR, terealisasi seluas 7800 ha atau sekitar 70% dari target.
“2025 target 14.100. Mestinya tercapai inikan masih proses. Yang lama itu tadi penyiapan status tanah. Itukan minimal 50 ha, anggota kelompok minimal 20. Kita optimislah, kalaupun tidak 100%, 70% mungkin terkejar,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Periode 6 – 12 Juni Turun Tipis

DETAIL.ID, Jambi – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk periode 6 – 12 Juni 2025 mengalami penurunan, Kamis, 5 Juni 2025.
Berdasarkan hasil rapat penetapan harga oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga TBS untuk usia tanaman 10 – 20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.287,72 per kilogram, turun Rp 1,09 dari periode sebelumnya.
Penurunan harga juga tercatat secara rata-rata pada seluruh umur tanaman, yaitu sebesar Rp 0,68 per kilogram.
“Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) pada periode ini tercatat sebesar Rp 13.026,14 per kilogram, sementara harga rata-rata inti sawit mencapai Rp 11.879,60 per kilogram,” kata Kadis Perkebunan Hendrizal, Kamis 5 Juni 2025.
Harga tersebut berdasarkan pada indeks K yang digunakan dalam penetapan harga adalah 94,56 persen.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Provinsi Jambi Turun Periode 16–22 Mei 2025, Berikut Harga CPO dan Kernel

DETAIL.ID, Jambi – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Bidang PSPHP telah menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 16 hingga 22 Mei 2025.
Hasil rapat yang digelar pada Kamis, 15 Mei 2025 mencatat adanya penurunan harga TBS dibandingkan periode sebelumnya.
“Harga TBS untuk umur tanaman 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.292,77/kg, turun Rp 149,39/kg dari harga pekan lalu. Rata-rata penurunan harga TBS berdasarkan umur tanaman mencapai Rp 136,40/kg,” kata Kabid Sarpas Disbun Provinsi Jambi, Bukri pada Jumat, 16 Mei 2025.
Adapun harga rata-rata Crude Palm Oil (CPO) tercatat sebesar Rp 12.797,50 sementara harga rata-rata inti sawit atau kernel mencapai Rp 12.921,05 dengan indeks K yang digunakan dalam perhitungan harga berada pada angka 94,18%.
Menurut Bukri, penurunan harga TBS disebabkan oleh melemahnya permintaan pasar global serta turunnya harga minyak nabati lainnya, yang turut memengaruhi harga sawit.
“Penyebab harga turun, permintaan melemah. Minyak nabati lain juga turun,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita