Connect with us

DAERAH

Cek Endra yang Curang, KPU yang Salah, Haris Jadi Korban

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Syaiful, warga Jambi pelapor dugaan pelanggaran kampanye di masa tenang Cagub Jambi Cek Endra di Sadu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, merasa gerah dengan hukum dan proses pilkada Provinsi Jambi.

Kepada media, Syaiful miris dengan kedewasaan demokrasi di Provinsi Jambi. Apalagi, sudah berkali-kali pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Jambi, Cek Endra-Ratu Munawarah, terbukti melakukan pelanggaran namun kasusnya malah tidak diproses sesuai aturan berlaku.

“Yang curang itu Cek Endra. Terus di MK yang salah KPU karena administrasinya lemah, lah yang dirugikan Haris-Sani. Ini potret parahnya demokrasi kita,” kata Syaiful, Selasa, 23 Maret 2021.

Menurutnya, Cek Endra sudah jelas-jelas melakukan kampanye di masa tenang pada tahapan Pilgub Jambi Desember 2020 lalu. Kemudian sudah pula dilaporkan ke Bawaslu.

Bukti-bukti sudah diserahkan olehnya ke Bawaslu. Tetapi faktanya, ketika diproses Gakkumdu Tanjungabung Timur, tiba-tiba kasus itu dihentikan.

“Masyarakat nilai sendirilah. Ini fakta, Cek Endra saja belum dihadirkan pada kasus pelanggaran kampanye di masa tenang itu, tapi tiba-tiba kasusnya dihentikan begitu saja oleh Gakkumdu. Kurang jelas apalagi keberpihakan oknum aparat hukum di kasus ini,” ujar Syaiful membeberkan.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]

Selain itu, Cek Endra sewaktu di Sadu Tanjungjabung Timur sudah habis masa cuti kampanye.

“Waktu itu jam kerja, mestinya Cek Endra dinas sebagai Bupati Sarolangun karena kan sudah habis masa cuti kampanye. Apa urusan Bupati Sarolangun ke Tanjungjabung Timur waktu itu? Urusan dinas bukan, urusan kunker bukan, apalagi kalau bukan kampanye,” katanya mengulas.

Menurutnya, melihat perkembangan saat ini, putusan MK yang menghukum KPU dengan PSU, malah merugikan pihak Haris-Sani sebagai paslon Cagub-Cawagub nomor urut 3.

“Cek Endra yang curang, KPU yang salah, tapi Haris-Sani yang jadi korban,” ulangnya.

Karena itu, Syaiful berharap masyarakat Provinsi Jambi membuka mata lebar-lebar dan mengawasi dengan serius PSU yang akan dilangsungkan dua bulan ke depan.

“Kalau Haris-Sani menang karena dipilih rakyat, rakyat pula yang akan mempertahankan kemenangan itu. Tak peduli hukum atau pihak mana pun berpihak ke yang curang, kalau rakyat sudah memilih, tidak bisa dibendung lagi,” katanya dengan tegas.

Terpisah, Ritas Mairiyanto, juga membeberkan bahwa dari awal, pihak Cek Endra-Ratu Munawarahlah yang curang. Publik bisa melihat sendiri dimulai dari M Sanusi komisioner KPU yang diduga kuat tak netral dan berpihak Cek Endra, sampai kasus penggelembungan suara di Kota Sungaipenuh.

“Saya rasa masyarakat Jambi masih ingat betapa curangnya CE-Ratu di Kota Sungaipenuh. Suara digelembungkan, anggota PPK dipecat karena kasus itu. Tapi apa yang terjadi di hukum? Malah dihentikan. Kita tak mau menyalahkan siapapun, biarlah masyarakat Jambi yang menilai siapa yang curang siapa yang dizalimi,” kata Ritas, Wakil Direktur Divisi Satgas dan Pengamanan Tim Al Haris-Abdullah Sani.

Menurut Ritas, Kiai Abdullah Sani sudah legowo dengan keputusan MK soal PSU.

“Kiai mendoakan terbaik untuk kita semua. Karena orang baik, tentu akan dipertemukan oleh orang baik juga. Tapi suara rakyat, perlu diperjuangkan. Dan kebenaran perlu ditegakkan,” ujar Ritas. (*)

DAERAH

Bendera Raksasa Santri Kauman Curi Perhatian di Pawai HUT RI ke-80 Padang Panjang

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang — Suasana kemeriahan menyelimuti Kota Padang Panjang pagi ini. Jalanan yang biasanya ramai dengan aktivitas warga, kini dihiasi oleh ribuan peserta pawai alegoris dari berbagai sekolah dan instansi di Padang Panjang, Batipuh, dan Sepuluh Koto pada Senin, 18 Agustus 2025.

Sorak-sorai, dentuman musik, dan kibaran bendera merah putih menandai semangat peringatan HUT RI ke-80. Salah satu peserta yang paling mencuri perhatian adalah kontingen dari Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, yang tampil dengan gagah membawa bendera raksasa berukuran 15×3 meter, mengibarkan semangat nasionalisme di tengah keramaian.

Pawai dibuka secara resmi oleh Wali Kota Padang Panjang, yang memberikan sambutan penuh semangat tentang pentingnya memaknai kemerdekaan dengan karya nyata. Ratusan santri Pesantren Kauman Muhammadiyah turut memeriahkan acara dengan berbagai atribut khas, mulai dari seragam organisasi, pakaian adat Minangkabau, hingga barisan Hizbul Wathan yang kompak. Beberapa santri juga memeragakan tokoh-tokoh legendaris seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur, menghidupkan kembali semangat perjuangan para ulama-pejuang bangsa.

Perjalanan pawai dimulai dari kompleks Pesantren Kauman Muhammadiyah menuju Lapangan Anas Karim, tempat seluruh peserta berkumpul. Dari sana, rombongan bergerak mengelilingi kota, melewati Pasar Kuliner, Jalan Jenderal Sudirman, Pasar Pusat Pertokoan, Kelurahan Balai-Balai, dan berakhir di Gor Chatib Sulaiman Bancah Laweh. Sepanjang perjalanan, sorakan warga yang menyaksikan dari pinggir jalan menambah semarak suasana.

Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah, Dr. Derliana, M.A., menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi santri dalam pawai ini.

“Ini adalah bentuk pendidikan karakter sekaligus pengabdian santri kepada bangsa. Melalui pawai alegoris, kami ingin menanamkan nilai-nilai perjuangan, persatuan, dan kecintaan terhadap tanah air. Bendera besar yang kami bawa adalah simbol bahwa generasi pesantren siap mengibarkan semangat Indonesia di manapun berada,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu santri peserta, Fajar, mengungkapkan antusiasmenya.

“Ini pengalaman pertama saya ikut pawai sebesar ini. Sangat membanggakan bisa turut serta memeriahkan HUT RI dengan membawa bendera besar. Rasanya seperti ikut mengangkat nama pesantren dan Indonesia sekaligus,” ucapnya dengan senyum lebar.

Pawai alegoris ini bukan sekadar parade, melainkan media edukasi untuk menanamkan nilai-nilai sejarah dan nasionalisme. Pesantren Kauman Muhammadiyah sengaja menghadirkan tokoh-tokoh seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur untuk mengingatkan generasi muda akan kontribusi ulama dalam perjuangan kemerdekaan. Bendera raksasa yang dibawa juga menjadi simbol bahwa kemerdekaan harus dijaga bersama dengan semangat gotong royong.

Dengan semangat “Bersatu Berdaulat”, pawai ini menjadi bukti bahwa generasi muda, khususnya santri, tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata. Semoga di usia ke-80 ini, Indonesia semakin kuat, maju, dan berdaya saing di kancah global.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Gema Proklamasi di Puncak Gagoan, Pesantren Kauman Muhammadiyah Buktikan Komitmen Cinta Tanah Air

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang – Di antara hamparan hijau pepohonan dan udara sejuk yang menyelimuti Puncak Gagoan, Paninggahan, Kabupaten Solok, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Upacara yang digelar pada Minggu, 17 Agustus 2025 itu berlangsung khidmat, diikuti oleh seluruh unsur pimpinan pesantren, Badan Pembina Pesantren (BPP), serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat.

Sebanyak 80 santri yang tergabung dalam Dewan Penghela (DP) dan Dewan Kerabat (DK) Kepanduan Hizbul Wathan Pesantren Kauman turut memeriahkan upacara tersebut. Drs. Apris, M.M, Ketua Badan Pembina Pesantren Kauman yang juga Kwartir Pusat Gerakan kepanduan Hizbul Wathan, bertindak sebagai inspektur upacara, sementara Dr. Derliana, M.A, Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, membacakan teks Proklamasi dengan penuh semangat kebangsaan.

Dalam wawancaranya, Dr. Derliana, M.A menyampaikan kebanggaannya atas semangat para santri yang turut memperingati hari bersejarah ini.

“Upacara ini bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat bahwa kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan karakter dan intelektualitas generasi muda, khususnya santri, sebagai penerus bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Drs. Apris, M.M menekankan pentingnya nilai-nilai kemandirian dan kebangsaan dalam pendidikan pesantren.

“Kami berharap para santri tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga menjadi pemimpin yang berintegritas, mencintai tanah air, dan siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia,” tuturnya.

Upacara ditutup dengan taujih (wejangan) berkemajuan yang disampaikan oleh Dr. Bakhtiar, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat. Dalam pesannya, ia mendorong para santri untuk menjadi “generasi unggul yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, siap memimpin Indonesia di masa depan,” ujarnya.

Upacara di Puncak Gagoan ini menjadi simbol harmoni antara kecintaan pada alam, semangat kebangsaan, dan visi pendidikan pesantren yang berorientasi pada kemajuan. Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali meneguhkan komitmennya dalam mencetak kader bangsa yang religius, cerdas, dan berjiwa patriotik.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Sumbar dan Jambi Siap Bersinergi Jadi Tuan Rumah PON 2032

DETAIL.ID

Published

on

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah (pakai topi merah) saat melepaskan peserta jalan sehat peringati HUT RI ke 80, Sabtu, 16 Agustus 2025. (ist)

DETAIL.ID, Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, membuka wacana untuk mengusulkan daerahnya bersama Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXIII tahun 2032.

Gagasan tersebut lahir setelah Mahyeldi melakukan pertemuan dengan Gubernur Jambi, Al Haris, beberapa waktu lalu. Menurut Mahyeldi, sinergi antarprovinsi dinilai menjadi langkah strategis untuk mempercepat peremajaan fasilitas olahraga yang kini sudah mulai membutuhkan renovasi besar-besaran.

“Kemarin kita bicara dengan Gubernur Jambi, kita sama-sama menyadari sejumlah fasilitas olahraga di kedua daerah memang sudah perlu direnovasi agar tetap layak. Anggaran daerah terbatas, karena itu salah satu cara untuk mempercepat perbaikan adalah dengan mengajukan diri sebagai calon tuan rumah PON, dengan harapan ada dukungan APBN untuk pembiayaan peremajaan,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Mahyeldi menegaskan, hingga saat ini usulan resmi ke KONI Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang belum disampaikan. Wacana tersebut masih dalam tahap kajian bersama antara Pemerintah Provinsi Sumbar dan Jambi.

“Kendati kita berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat, tentu kita juga perlu menghitung dan mengkaji dukungan apa saja yang bisa disiapkan daerah sebagai pendamping,” katanya.

Rencana pengajuan sebagai tuan rumah bersama PON 2032 ini sekaligus menjadi momentum bagi Sumbar dan Jambi untuk meningkatkan kualitas sarana olahraga, memperkuat kolaborasi antarwilayah, serta membuka peluang percepatan pembangunan sektor lain yang terkait dengan event olahraga berskala nasional.

Reporter: Diona

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs