DETAIL.ID, Merangin – Kasus tewasnya Plt kepala BPBD Merangin Sapri (53) di tangan orang dekatnya Rangga (28), disebut hanya karena sakit hati mau dipecat dari pekerjaannya.
Pertanyaan pun banyak muncul di benak warga Merangin dan juga menjadi perbincangan di tengah tengah masyarakat. Apalagi tersangka di lingkungan rumahnya juga dikenal sebagai pribadi yang baik dan sangat pendiam.
“Itu yang masih jadi pertanyaan bagi kami di sini, apa mungkin hanya karena sakit hati mau dipecat oleh korban dari pekerjaannya hingga tersangka bisa senekat itu,” ungkap pria yang akrab disapa Hen, salah satu warga kepada media ini, 2 Agustus 2021.
Sementara dari fakta yang ada, bahwa keluarga tersangka sudah cukup lama bekerja di keluarga korban. Apalagi tersangka dan istrinya juga ikut bekerja pada keluarga korban juga.
“Selama ini orang tua tersangka sudah lama bekerja di sana, bahkan tersangka dan istrinya juga ikut kerja di rumah korban. Tentu saja, jika hanya karena emosi mau dipecat jadi alasan untuk membunuh korban, jadi kurang masuk akal. Ini jadi pekerjaan rumah bagi Polres Merangin,” ujarnya lagi.
Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Indar Wahyu Triono, kepada sejumlah wartawan mengatakan bahwa dari hasil keterangan tersangka bahwa motif pembunuhan yang dilakukan hanya karena mau dipecat dari pekerjaannya.
“Dari pengakuan tersangka kepada kami, bahwa motif pembunuhan murni karena sakit hati. Karena mau dipecat dari pekerjaannya,” ungkap Kasatreskrim, Senin 2 Agustus 2021.
Bahkan dari keterangan tersangka juga, usai melakukan aksinya tersangka kemudian mengirim pesan pendek kepada keluarganya, jika dirinya menyesal telah membunuh korban yang selama ini merupakan bosnya.
“Ada pesan messenger yang dikirimkan kepada istrinya, jika tersangka menyesal telah menghabisi nyawa korban yang selama ini menjadi bosnya. Dan kita hingga saat ini juga terus mendalami keterangan tersangka,” ujarnya singkat.
Reporter: Daryanto
Discussion about this post