DETAIL.ID, Batanghari – Edy hanya bisa terbaring lemah. Tumor ganas menyerang di bagian perutnya. Makin hari, tumor itu semakin membesar.
Jangankan beraktivitas, bergerak pun Edy harus menahan sakit. Yang lebih menyedihkan lagi, kondisinya yang dalam keadaan ekonomi terbatas membuat ia tak bisa berobat. Ayahnya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu.
Edy yang masih berumur 28 tahun dibawa ibunya yang didampingi Kepala Desa Pulau Raman, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari ke RSUD Hamba Muara Bulian. Ia pun menjalani perawatan dengan mengandalkan bantuan dari dinas kesehatan setempat.
Sayangnya, di rumah sakit tersebut belum bisa menangani kasus tumor ganas ini secara intensif. Edy harus dirujuk ke rumah sakit di Palembang. Lagi-lagi, kendala keuangan menjadi penghambat proses pananganannya.
Menurut keterangan Kepala Desa Pulau Raman, Sulaiman, penanganan Edy terhambat karena masalah biaya. Ia sebagai aparat desa terus berupaya mencari donasi untuk menyegerakan perujukan Edy ke Rumah Sakit Palembang.
Sementara itu, kakak kandung Edy pun berupaya mengumpulkan biaya. “Kami sangat berharap kiranya ada uluran tangan dari para dermawan yang bisa membantu biaya pengobatan agar adik saya bisa dibawa ke rumah sakit di Palembang. Sehingga, adik saya Edy bisa pulih kembali,” ujar Rusli kakak kandung Edy pada Jum’at 17 September 2021.
Ia menambahkan, jika memang ada yang berkenan membantu dapat langsung menghubungi nomor wa 082375895556.
Reporter: Febri Firsandi
Discussion about this post