PENJURU
Dayat Nikahi Bule Cantik dan Beli Rumah Rp 7 Miliar di Jerman
DETAIL.ID, Jerman – Dayat, pemuda asal Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan menikahi bule cantik asal Jerman yang bernama Kristina. Tak tanggung-tanggung, wanita yang dinikahi Hidayat Sinar Rahmat itu bule cantik yang ternyata adalah bosnya sendiri.
Dayat dan Kristina mulanya berkenalan hanya sebagai teman. Setelah itu, Dayat mendapatkan tawaran pekerjaan dari Kristina yang ingin merekrut karyawan di perusahaan Jerman yang berada di Yogyakarta.
“Dia (Kristina) adalah bosku di perusahaan Jerman sebagai supplier furniture di Yogyakarta. Aku waktu itu bekerja sebagai product development,” ujarnya.
Dayat pun mempertimbangkan tawaran pekerjaan dari Kristina karena gaji yang menggiurkan. Dayat menerima tawaran itu karena dia juga merasa bisa mendapat pengalaman bekerja di perusahaan asing.
“Tapi waktu itu aku pikiranannya cuma ‘wah mantap kerja di perusahaan asing pasti banyak gajinya ini’ dan memang waktu itu aku digaji langsung Rp 5 Juta. Dan gaji itu sudah banyak banget untuk di daerah Yogyakarta. Sebulan kerja di sana akhirnya aku didekatin terus sama Kristina. Ditempel terus,” ungkapnya seraya tertawa.
Tak disangka, Kristina tertarik dengan kepribadian Dayat. Namun, Dayat pada saat itu sempat menolak Kristina karena sudah mempunyai pacar.
“Dan akhirnya dia nembak aku. Gila nda itu orang Indonesia yang muka kayak tutup panci ditembak sama orang bule cantik. Tapi waktu itu aku jawab, aku nggak mau pacaran sama orang bule ke dia,” tuturnya.
Dayat mengaku Kristina menolak menyerah.. Sang istri kala itu terus mencoba menjadi kekasihnya. Tapi jawaban dari Dayat selalu sama. Dia menolak cinta Kristina, sebab masih mempunyai pacar.
“Akhirnya selama sebulan dia nyoba terus dan mungkin dia juga sudah menyerah akhirnya dia bilang ke aku…ya sudah kalau memang kamu nggak mau sama aku, aku nggak bisa lihat kamu setiap hari di sini soalnya aku terlanjur suka sama kamu dan kamu nggak ngerespon perasaanku ke kamu,” ungkap Dayat.
Dayat mengatakan saat itu langsung keringat dingin. Dia menduga akan dipecat oleh bosnya dan menjadi pengangguran. Dayat pun memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Kristina secara diam-diam.
Pria humoris ini awalnya terpaksa menjalin hubungan pacaran dengan Kristina. Ia memohon pada Kristina agar hubungan mereka tidak dipublikasi terlebih dahulu.
Tak lama pacaran, Dayat dan Kristina menikah di Yogyakarta pada Agustus 2015. Setelah menikah, keduanya menetap di kawasan Bad-Wildbad Black Forest, Jerman.
“Suka dan dukanya itu banyak. Yang pertama aku rindu banget sama Indonesia dan rindu banget sama orangtua dan teman-teman di sana. Sukanya sih aku itu belajar disiplin di Jerman. Secara Jerman termasuk negara yang sangat disiplin, dan memperluas wawasan aku dalam segi budaya bahasa dan pekerjaan,” jelas pria humoris tersebut.
Dari pernikahan mereka, Dayat dan Kristina dikaruniai seorang anak perempuan. Putri mereka lahir di Jerman pada Juli 2016.
Kini ia mendadak viral di media sosial karena memperlihatkan rumah yang baru saja ia beli di Jerman. Ia membeli rumah tua yang sudah dibangun sejak 1970.
Video Dayat yang diunggah di akun Youtube Kesa Lisa hingga kini sudah ditonton lebih dari 490 ribu kali dan disukai lebih dari 6.300 penonton. Dari lebih dari 440 komentar warganet, sebagian besar mengungkapkan kekagumannya.
Rumah tersebut dikelilingi area taman dan hutan yang lebat. Melansir dari detik, Dayat menjelaskan jika rumah tersebut dibelinya dengan harga sekitar Rp 7 miliar.
“Rumah aku di pinggir jalan di Jerman rumah yang berdempetan disebut dengan ‘black forest’. Hampir Rp7 Miliar,” ucap Dayat.
Rumah yang kini ditempati Dayat bersama istri dan anaknya itu terdiri dari dua lantai. Lantai pertama ditempati mertuanya. Dan untuk mencapai lantai dua rumah Dayat, harus menyusuri tangga dari batu yang dipenuhi dengan berbagai tanaman. Tembok halaman depan rumahnya juga terbuat dari batu.
“Batu ini adalah batu laut jutawan tahun yang lalu. Daerah rumah aku ini dulunya samudera. Makanya ada fosil di dalam batu ada fosil keong,” jelas pria asal Sorowako Luwu Timur Sulawesi Selatan yang dalam akun YouTube miliknya kerap melontarkan candaan itu.
Dayat melakukan room tour rumahnya. Dia memperlihatkan kamar tamu yang desainnya modern dan klasik. Sedangkan kamar anaknya bertema putih dan hijau.
Tak lupa dengan kampung halamannya yang berada di Indonesia, Dayat memajang lukisan wayang di rumahnya. Dan di toilet utama ada wastafel yang terbuat dari batu alami buatan pengrajin Indonesia.
Beralih ke ruang tamu, Dayat menghadirkan gaya rustik nan Instagramble. Dan masuk ke bagian dapur, kitchen setnya bernuansa putih.
Banyak komentar pun memuji rumah milik Dayat, karena Dayat bisa memiliki rumah mewah di Jerman dan tetap ada unsur Indonesia di dalam rumahnya.
“Rumahnya mas dayat enak, gede, konsep nya bagus ada taman nya juga 😁” komentar dari akun Youtube, siti si jowo tulen.
“Waow rumahnya mewah mahal lagi,” takjub akun Youtube Widiyastuti Tuti.
PENJURU
50 Tahun Persahabatan Fiji dan Indonesia Dirayakan dengan Kegiatan Jalan Santai
DETAIL.ID, Fiji – Sebagai rangkaian dari perayaan ulang tahun ke-50 hubungan bilateral antara Fiji dan Indonesia, KBRI Suva bekerja sama dengan Fiji-Indonesia Friendship Association (FIFA), mengadakan jalan santai atau fun walk pada Sabtu, 15 Juni 2024.
“Kegiatan jalan santai ini melambangkan perjalanan panjang dari hubungan bilateral kita, serta bertujuan untuk menyatukan komunitas untuk merayakan perjalanan besar ini,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Fiji, Dupito D. Simamora.
Khususnya, kata dia seperti keterangan resmi yang diterima para wartawan, Minggu, 16 Juni 2024, sebagai janji terus menjalin persahabatan tahun ke depan dan kerja sama di masa mendatang
Ia menjelaskan, acara dimulai pukul 07.00 pagi, dimulai dari Albert Park Lower Hall, berjalan menuju Suzuki Park di sepanjang Queen Elizabeth Drive, dan kembali ke Albert Park.
Dalam kegiatan ini banyak makanan ringan disajikan. Fun Walk ini secara resmi dibuka oleh Dubes Simamora, Yang Mulia Salesi Temo, acting Presiden Fiji, dan Dubes Ratu Tui Cavuilati, Presiden FIFA.
Lebih dari 300 orang dari Suva berpartisipasi dalam fun walk ini, termasuk Korps Diplomatik, pejabat pemerintah Fiji, anggota alumni Beasiswa Indonesia untuk Fiji, pelajar, keluarga besar WNI di Fiji.
Acara ini juga dengan bangga dihadiri oleh siswa dari Queen Victoria School (QVS), sebuah sekolah yang melambangkan hubungan bilateral yang erat antara Indonesia dan Fiji, khususnya di bidang pendidikan.
Partisipasi siswa dan guru menekankan hubungan pendidikan yang langgeng dan dukungan timbal balik antara kedua negara.
Dupito mengatakan, Fun Walk ini adalah bagian dari rangkaian acara yang diselenggarakan oleh KBRI Suva untuk memperingati HUT Emas persahabatan antara kedua negara.
“Ini termasuk pemberian hibah peralatan medis untuk memberdayakan komunitas pedesaan di Fiji baru-baru ini,” ujar Dupito.
“Serta pelaksanaan seminar Indonesia-Fiji updates and Perspectives for Closer Collaborations berkerjasama dengan Fiji National University, dan peluncuran FIFA oleh Presiden Fiji,” tutur Dupito D Simamora.
Reporter: Heno
PENJURU
Dubes Dupito D Simamora Serahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Republik Nauru
DETAIL.ID, Nauru – Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Fiji, Tuvalu, Nauru, dan Kiribati, Dupito D Simamora, terus berupaya memperkuat kerjasama dan hubungan bilateral dengan negara-negara tempat bertugas.
Yang terbaru, Dupito menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Republik Nauru, Yang Mulia David Ranibok Waiau Adeang, di Istana Presiden Nauru, Jumat 19 April 2024 waktu setempat.
Sebagai informasi saja, kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) tempat Dupito bertugas adalah di Suva, ibukota Republik Fiji.
Kepada Detail.id pada Sabtu, 20 April 2024, Dupito mengatakan junjungan ini juga digunakan untuk memperkuat hubungan kedua negara secara bilateral dan regional Pasifik.
Serta juga, kata dia, demi menjaga kepentingan bersama pada tingkat global seperti kerja sama pendidikan, penanganan perubahan iklim, dan kolaborasi antar masyarakat.
Dupito bilang, dalam kesempatan ini kedua pihak menyepakati komitmen untuk mendasarkan hubungan dalam prinsip kesetaraan, saling menghormati dan mutual trust.
“Sikap dan prinsip ini diharapkan tercermin dalam kebijkan kedua negara juga dalam kerangka Pacific Islands Forum, di mana Nauru sebagai anggota penuh sementara Indonesia sebagai mitra dialog,” kata dia.
Selama kunjungan ini, Dubes Dupito Simamora dan rombongan KBRI Suva juga mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh penting di Nauru.
Termasuk ke sejumlah menteri seperti Pelaksanaan Tugas (Plt) Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan dan Perubahan Iklim Nauru serta pejabat tinggi lainnya.
Diskusi mengenai potensi peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan perubahan iklim menjadi prioritas, seperti pemberian beasiswa.
Termasuk Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia, untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan saling pemahaman yang lebih baik kedua negara.
Selama di Nauru, Dubes RI juga mengadakan pertemuan terpisah dengan alumni penerima beasiswa Indonesia asal Nauru yang bekerja di berbagai sektor termasuk Kementerian Luar Negeri.
Para alumni memiliki kesan positif mendalam selama mengikuti program tersebut di Indonesia serta menyarankan agar Indonesia berkenan terus melibatkan kaum muda Nauru di masa mendatang.
Delegasi juga mengunjungi dan bersilaturahmi dengan WNI dan keluarga diaspora Indonesia yang bertempat tinggal di Nauru.
Keluarga diaspora Indonesia yang juga merupakan pengusaha besar di Nauru juga menyampaikan peluang penempatan tenaga kerja Indonesia untuk beberapa sektor di Nauru.
Untuk dapat menjaga hubungan baik kedua negara di masa mendatang dilakukan pula penjajakan awal mengenai kemungkinan Indonesia memiliki konsul kehormatan di Nauru.
Secara keseluruhan, acara penyerahan surat-surat kepercayaan ini dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan saling pemahaman.
Juga diupayakan kerja sama konkret ke depan, inovasi bagi penguatan kerja sama antar masyarakat kedua negara dan perlindungan WNI serta diaspora Indonesia.
Reporter: Heno
PENJURU
Dukung Pengembangan Kopi, RI Sumbang USD 25.000 ke Pemerintah Fiji
DETAIL.ID, Suva – Pemerintah Indonesia memberikan perhatian pada pengembangan proyek kopi yang saat ini dijalankan oleh Pemerintah Fiji, sebuah negara kepulauan di kawasan Pasifik.
Dan bentuk perhatian Dani Pemerintah Indonesia tersebut diwujudkan dengan pemberian bantuan sebesar USD 25.000 kepada Pemerintah Fiji.
Dalam keterangan resmi yang diterima para wartawan di Indonesia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Fiji, Dupito D. Simamora, secara resmi menyerahkan dana hibah tersebut langsung kepada Perdana Menteri (PM) Fiji, Sitiveni Rabuka, untuk mendukung proyek Bula Coffee di Fiji.
Acara penyerahan hibah secara simbolis berlangsung di Kantor Perdana Menteri Fiji pada hari Kamis, 18 Januari 2024.
Perlu diketahui, Indonesia, Fiji, dan negara-negara di kawasan Pasifik telah menjadikan pertanian dan perkebunan sebagai prioritas pembangunan yang penting.
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar, Indonesia sangat tepat untuk menjadi mitra bagi Fiji dalam mengembangkan industri kopi nya untuk memenuhi permintaan domestik, termasuk mendukung industri pariwisata nya yang terus berkembang.
Proyek Bula Coffee awalnya diusulkan oleh Kantor Perdana Menteri Fiji dan bertujuan untuk membekali sekitar 10.000 penduduk dari 41 desa di wilayah Sigatoka.
Para warga dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk penanaman dan pengolahan kopi yang sukses.
Oleh karena itu, penting untuk dicatat bahwa proyek ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pedesaan di Fiji melalui budidaya kopi secara berkelanjutan.
Sebagai tindak lanjut dari serah terima ini, Indonesia dan Fiji akan melakukan konsultasi dan program pelatihan yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada kuartal pertama tahun 2024.
Program ini akan memberikan pelatihan lebih lanjut dan peningkatan kapasitas kepada para peserta proyek Bula Coffee, untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan menjamin keberhasilan usaha pertanian kopi mereka.
Dalam mengungkapkan antusiasme nya terhadap proyek ini, Duta Besar Dupito D. Simamora menegaskan bahwa Indonesia dengan senang hati mendukung proyek Bula Coffee.
“Ini adalah sebuah proyek yang memberdayakan Fiji di sektor pertanian dan pada saat yang sama memajukan pembangunan pedesaan, ketahanan pangan, pembangunan alternatif, dan mata pencaharian bagi masyarakat di tingkat bawah,” kata Dupito.
Kata Dupito, kolaborasi ini menjadi penanda penting dalam hubungan bilateral kedua negara karena kedua negara bersahabat ini merayakan ulang tahun ke-50 hubungan bilateral.
“Indonesia dan Fiji juga dalam proses pembangunan Pusat Pelatihan Regional (Regional Training Center) Pertanian dan Pertanian Percontohan (Demonstration Farm) di Rakiraki tahun ini,” ujar dia
Ia bilang, Indonesia menunjukkan komitmen yang sangat signifikan untuk membantu meningkatkan ketahanan pertanian.
“Momentum ini juga merupakan kesempatan bagi kedua negara untuk bermitra dan membantu kawasan ini mencapai the 2030 Sustainable Development Goals dan the 2050 Blue Pacific Strategy,” tuturnya.
Sementara itu PM Fiji, Sitiveni Rabuka, menyampaikan rasa terima kasihnya atas hibah ini dan kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan Fiji.
Ia mengatakan, dana hibah dari Pemerintah Indonesia ini merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan pembangunan kami.
“Dana hibah ini akan memberdayakan masyarakat pedesaan kami, memajukan pertanian berkelanjutan, termasuk ketahanan dari impor yang berlebihan, dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di Fiji,” kata dia.
Ia menjelaskan, Proyek Bula Coffee adalah sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Pemerintah Fiji, dengan dukungan dari mitra internasional, untuk memberdayakan masyarakat pedesaan dengan mempromosikan budidaya dan pengolahan kopi yang berkelanjutan.
“Proyek ini bertujuan untuk membekali penduduk dengan pengetahuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan pertanian mereka, meningkatkan mata pencaharian, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi di Fiji,” PM Fiji Sitiveni Rabuka menegaskan.
Reporter: Heno

