DETAIL.ID, Jambi – Sepekan terakhir sering terjadi kemacetan jalan di beberapa ruas jalan nasional di Provinsi Jambi. Tentu hal tersebut menimbulkan berbagai dampak negatif bagi aktivitas masyarakat.
Di lapangan ditemui petak-petak jalan yang dibongkar namun belum ditutup sampai saat ini. Lubang-lubang tersebut tentunya mempengaruhi laju kendaraan, memicu kerusakan kendaraan serta kecelakaan lalu lintas.
Seakan tidak mau disalahkan, pejabat Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJNI) IV Jambi menyangkal jika jalan berlubang dijadikan sebagai faktor utama alias biang kerok kemacetan jalan ini.
Saat diwawancarai di kantor BPJN IV Jambi, 6 orang pejabat BPJN bersuara satu bahwa kemacetan yang sering terjadi, faktor utamanya bukan hanya pembongkaran jalan saja. Namun juga disebabkan banyak kendaraan yang bermuatan melebihi tonase.
“Sebetulnya kalau lubang yang ada bukan menjadi faktor utama. Persoalan jadi kompleks, jalan yang terlambat ditutup kemudian mobil yang lewat berat-berat dan besar-besar. Ujungnya patah as lalu ngantre panjang,” kata Kepala. BPJN IV Jambi, Bosar Pasaribu pada Senin, 28 Maret 2022.
Ia juga menyampaikan jika kendaraan kecil yang melewati lubang tidak akan patah as, atau rusak. Namun yang menjadi penyebab adalah truk yang overload dan rusak karena melewati lubang.
“Kemacetan karena truk yang overload pada jalan yang rusak. Lalu truk patah as atau rusak. Jadi unsur utamanya bukan jalan lubang saja. Ada faktor jalan tapi bukan cuma jalan,” ujar Bosar.
Intinya Bosar mengakui bahwa jalan yang rusak adalah salah faktor penyebab macet tetapi bukan faktor satu-satunya. Ada faktor lain.
Ia mengakui keterlambatan pengerjaan jalan yang rusak. Keterlambatan itu disebabkan karena alat dan bahan yang terlambat datang. Pengerjaan sulit beroperasi akibat bahan aspal yang mahal dan keterbatasan solar.
“Alat dan bahan terlambat, aspal mahal dan langka serta juga solar yang kadang-kadang habis. Operasional menggunakan Asphalt Mixing Plant (AMP) susah beroperasi karena keterbatas solar. Sementara di lapangan jalan sudah dibuka dan akhirnya terjadi hal yang tidak kita inginkan,” kata Bosar.
Penyelesaian jalan ini ditargetkan akan rampung pada 15 April 2022. Hal ini untuk melayani arus lalu lintas mudik lebaran.
“Dalam rangka melayani arus lalu lintas mudik lebaran, seluruh lobang yg dibongkar ini harus sudah tertutup paling lambat 15 April 2022,” ujar Bosar.
Kita tunggu saja!
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post