DETAIL.ID, Jambi – Permasalahan kenaikan harga pupuk menjadi momok bagi petani. Kenaikan harganya pun memicu berbagai macam spekulasi. Menyikapi hal ini, akademisi Universitas Jambi, Dr. Sosiawan Nusifera, S.P, M.P tak sepakat jika kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit dan turunannya menjadi biang kerok atas naikknya harga pupuk.
“Kenaikan harga pupuk tentunya tidak serta merta bisa dihubungkan dengan meningkatnya harga sawit. Karena, harga sawit ditentukan harga sawit dunia,” ujarnya pada elaeis.co pada Selasa, 19 April 2022.
Ia mengajak semua pihak agar tidak terjebak untuk mengkambinghitamkan salah satu komoditas yang sedang bertumbuh.
Untuk mengatasi mahalnya pupuk kimia, menurutnya penggunaan pupuk organik dapat digunakan sebagai alternatif.
“Bicara soal pupuk alternatif bagi petani (apapun komoditasnya), solusi sebagai pengganti pupuk kimia adalah pupuk organik. Namun demikian, pupuk organik tersebut akan beragam bentuk dan sumbernya bergantung pada jenis komoditas, fase tumbuh, dan tujuan pemupukan secara umum serta ketersediaan bahan baku (efisien atau tidak),” ucapnya.
Pemberian bahan organik di kelapa sawit sudah umum dilakukan namun tidak sebagai pengganti melainkan sebagai pelengkap. Di perkebunan-perkebunan swasta, aplikasi abu janjang, tandan kosong, bahkan limbah cair dari pabrik kelapa sawit.
“Pada dasarnya, pupuk organik dapat digunakan untuk tanaman apapun. Pupuk organik memiliki dua manfaat, pertama dapat memperbaiki sifat fisika tanah (struktur tanah, aerasi, dsb) serta dapat pula memperbaiki sifat kimia tanah (nutrisi/hara),” ujarnya.
Dalam teori pemupukan, keberhasilan pemupukan sangat ditentukan salah satunya oleh dosis yang digunakan. Pada akhirnya, efektivitas pupuk organik pada tanaman kelapa sawit dalam menggantikan pupuk kimia, akan sangat bergantung pada seberapa banyak diberikan.
“Rendahnya kadar unsur hara pada pupuk organik, mengharuskan pupuk diberikan dalam jumlah besar (volumeus). Pertanyaan selanjutnya adalah akankah ekonomis? Dari mana sumber dan ketersediaan pupuk organik tersebut akan menentukan efisiensi dari penggunaannya.
Reporter: Febri Firsandi
Discussion about this post