DETAIL.ID, Jambi – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2)
Provinsi Jambi akan segara melakukan investigasi ke sekolah SDIT Al Azhar di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Investigasi itu akan dilakukan pasca kehebohan dimana seorang siswi meninggal usai diduga menjadi korban bully atau perundungan oleh temannya sesama murid di ruang lingkup sekolah.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, Kepala Dinas DP3AP2 Provinsi Jambi, Lutpiah mengatakan, terkait adanya kehebohan seorang siswi diduga dibully hingga meninggal dunia, timnya bakal melakukan investigasi ke sekolah Al Azhar dalam waktu dekat.
“Terkait masalah tersebut akan melakukan koordinasi dengan Dinas PMDPP Kota Jambi melalui UPTD PPA Kota Jambi dan akan segera melakukan investigasi,” kata Kadis DP3AP2, Lutviah, Sabtu 2 April 2022.
Menurut Lutpiah, seharusnya murid aman di sekolah SDIT Al Azhar dan apalagi anak masih di bawah umur dan seharusnya juga pengawasan dari pihak sekolah lebih di perketat sehingga bebas dari perundungan.
“Senin, 4 April 2022, UPTD PPA Prov Jambi bersama UPTD PPA melakukan investigasi dengan sekolah dan orang tua korban demi menggali informasi terkait kasus tersebut,” kata Lutpiah.
Sementara itu, Ridwan Ketua Prodi PAUD Universitas Jambi yang juga pakar Psikologi anak saat dikonfirmasi mengatakan, siswi SDIT Al Azhar Kota Jambi yang diduga di Bully sampai meninggal dunia yang merupakan tindakan kekerasan dilakukan secara ramai dengan tujuan ingin disegani.
“Ketika itu terjadi dalam ruang lingkup sekolah, maka menjadi tanggung jawab sekolah,” kata Ridwan.
Ia pun menegaskan, ketika siswi di bully saat sebelum meninggal tentunya membuat korban trauma sehingga stres karena saat korban melapor ke guru, pihak sekolah melepas tanggung jawab dan tidak memproses dengan baik dan begitu juga saat korban melapor kepada orang tua kandung bisa saja hanya, tidak ditanggapi dengan serius.
“Jadi tingkat stres anak tinggi ketika di bully. Pihak sekolah tidak bisa seolah lepas tangan dan harus tanggung jawab. Sekolah harus lebih ketat dalam sistem penjagaan anak disekolah,” katanya.
Discussion about this post