DETAIL.ID, Jambi – Harga jual tandan buah segar mengalami penurunan dalam kurun waktu 1 bulan terakhir. Kondisi tersebut berdampak bagi petani atau pengusaha sawit yang menggunakan sewa guna usaha (Leasing).
Seorang karyawan salah satu perusahaan Leasing di Jambi mengatakan hampir 70% penyewa guna usaha (Lessee) di perusahaannya adalah petani/pengusaha sawit. Kebanyakan mereka membutuhkan kendaraan bermotor terutama mobil.
“Hampir 70% penyewa di perusahan kami adalah pengusaha/ petani sawit. banyak yang mengambil mobil. Mobil itu dipakai untuk kepentingan usaha dan banyak juga untuk kepentingan pribadi,” ujar karyawan tersebut saat diwawancarai pada Senin, 23 Mei 2022.
Ia mengatakan, saat tanda buah segar kelapa sawit mengalami penurunan harga, banyak debitur melewati batas waktu pembayaran. Kebanyakan mereka menunggak pada akhir bulan April 2022 dan awal bulan Mei 2022.
“Memang banyak pembayaran macet saat harga sawit terjun bebas. Ketika harga sawit turun, banyak debitur lewat jatuh tempo sesuai dengan tanggal perjanjian awal,” ujar karyawan itu.
Karyawan itu menambahkan saat harga jual TBS melambung tinggi, perusahaan itu tidak menemukan ledakan penyewa guna usaha. Namun, penyewa guna usaha banyak memanfaatkan keuntungan untuk melunasi pembayaran.
“Nah, pas harga sawit mahal, nyampe 4 ribu enggak banyak yang ngambil barang. Itu mungkin karena harga sawit naiknya enggak lama. Tapi kalau melunasi pembayaran banyak,” katanya sembari terseyum.
Di akhir, Ia menyampaikan jika pembayaran yang melewati jatuh tempo akan dikenakan sanksi dari perusahaan. Namun saat harga sawit turun, sejauh ini belum ada penyewa yang dikenakan sanksi.
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post