DETAIL.ID, Jambi – Jalan tol Trans Sumatra proyek strategis nasional yang menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat. Namun, hingga saat ini prose pengerjaannya belum dapat diperkirakan kapan bisa rampung.
Di Provinsi Jambi sendiri terdapat lintasan jalan tol yang menghubungkan batas Sumatera Selatan hingga ke perbatasan Riau.
Hal ini sempat disampaikan oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi, Bosar Pasaribu saat diwawancarai di Kantor BPJN Jambi pada Selasa, 14 Juni 2022 lalu. Ia mengatakan hingga saat ini, pembebasan lahan masih berjalan.
“Tol ini masih digarap dari Jakarta. Rencana awal sebanyak 3 paket, namun rapat terakhir, cuman 2 paket. Artinya belum fiks. Pola pembebasan lahan masih berjalan,” ujar Bosar Pasaribu.
Jalan tol Jambi memiliki panjang lintasan kurang lebih 150 kilometer. Sepanjang 30 kilometer dari batas Sumatra Selatan sampai ke Jalan Ness. Dari Ness sampai ke perbatasan Riau 120 kilometer. Ia menyampaikan lebar jalan yang dibebaskan sepanjang 50 meter.
“Dari batas Sumsel sampai ke Ness sekitar 30 kilometer. Ness sampai batas Riau sepanjang 120 kilometer. Lebar jalan yang dibebaskan 50 meter namun yang akan dibangun hanya 23 meter sampai 35 meter. Nanti akan ditambah kalau ada perkembangan,” kata Bosar Pasaribu.
Sementara itu, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Nevi Zuairina mendesak pemerintah untuk mempercepat pembangunan proyek Tol Trans Sumatera. Khususnya pada jalur yang menghubungkan antara Padang-Pekanbaru. Tol sepanjang 27 Kilometer ini juga merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera.
“Saya minta pemerintah pusat selesaikan Tol Padang-Pekanbaru dari pesisir barat Sumatera,” kata Nevi dalam rapat Badan Anggaran dengan Pemerintah dan Bank Indonesia di Kompleks DPR, Jakarta, Senin 27 Juni 2022 seperti dikutip dari liputan6.com.
Nevi menyayangkan pemerintah yang dinilai lambat dalam menyelesaikan proyek strategis nasional itu.
“Kami harap Bapak-Ibu tidak anak tirikan jalan tol ini sehingga bisa berdampak ke ekonomi,” kata dia.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun membantah jika disebut menganaktirikan Tol Trans Sumatera. Pemerintah melalui Hutama Karya dan Waskita telah menggelontorkan dana yang besar untuk menyelesaikan proyek strategis nasional tersebut.
“Menggunakan kata anak tiri itu terlalu keras, karena Hutama Karya dan Waskita sudah dikasih injeksi besar sekali untuk menyelesaikan jalan tol, terutama ruas-ruas tol yang penting,” kata Sri Mulyani.
Bendahara negara ini menegaskan pemerintah telah berupaya untuk menyelesaikan berbagai proyek pembangunan yang sempat tertunda. Namun di sisi lain, pihaknya juga harus berupaya untuk menjaga kesehatan BUMN.
“Kita tetap berusaha untuk menyelesaikan dan menjaga kesehatan BUMN dan kita minta BUMN agar mendapatkan alternatif pembiayaan,” tuturnya.
Discussion about this post