DETAIL.ID, Medan – Urusan pembangunan infrastruktur yang membelah perhutanan ternyata tidak semudah membalikkan tangan. Walau duit untuk proyek infrastruktur itu ada, ternyata harus mendapatkan lampu hijau dari satu pihak terkait, yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Begitulah, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pun akhirnya terbang ke Jakarta menemui Menteri LHK Siti Nurbaya guna mendapatkan lampu hijau terkait pembangunan jalan alternatif Kota Medan dan Kota Berastagi di Kabupaten Tanah Karo, Senin, 1 Agustus 2022.
Edy memang harus menjumpai Siti Nurbaya. Soalnya, proyek jalan itu membelah hutan. Padahal jalan itu sangat penting guna memutuskan ketergantungan pada satu-satunya jalan yang dibangun Kolonial Belanda yang mampu menghubungkan Kota Medan dan Kabupaten Tanah Karo.
Sebagai informasi, jalan penghubung yang lama itu sering mengalami kemacetan yang parah kalau sedang peak season atau musim liburan. Pun sering mengalami longsor di kawasan Sembahe, Pancurbatu, atau daerah menuju Tanah Karo sehingga membuat arus lalu lintas terputus.
“Saya sudah bertemu beliau (Menteri LHK, Siti Nurbaya) di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022,” kata Gubernur kepada para wartawan, Selasa sore, 2 Agustus 2022.
Kata dia, pada prinsipnya Menteri LHK mendukung, menyetujui serta akan mempercepat proses perizinan penggunaan kawasan hutan Taman Hutan Raya Bukit Barisan untuk jalan alternatif Medan – Berastagi.
Sebab, kata dia, hal itu dimungkinkan karena sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku yang pada saat ini. “Permohonannya sedang diproses di KLHK, ” kata Gubernur.
Kata dia, pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 12,67 kilometer tersebut merupakan bagian dari Rencana Strategis Provinsi Sumut. Anggaran pembangunan jalur alternatif tersebut juga sudah dialokasikan dalam skema multiyears dalam APBD Sumatra Utara.
“Semoga dengan pembangunan jalan alternatif ini masyarakat bisa tertolong, seperti yang kita tahu, arah Medan – Berastagi itu selalu macet kalau Sabtu – Minggu, tentu ini menghambat perekonomian kita,” ucap Edy.
Reporter: Heno
Discussion about this post