DETAIL.ID, Jambi – Sedikit harapan bagi petani sawit untuk kenaikan harga TBS seketika muncul ketika Mendag Zulkifli Hasan berkunjung ke Jambi, Selasa 2 Agustus kemarin.
Saat ditanyai oleh awak media soal harga TBS yang tak kunjung bergerak naik secara signifikan. Mendag dengan optimis menebar harapan bahwa, Minggu depan harga TBS harus diatas Rp 2.000. Ia bahkan menyebut jika harga belum juga sampai Rp 2.000 petani bisa komplain.
“Jadi minggu depan kita minta harga harus di atas Rp 2.000. Kalau enggak, enggak usah jual, komplain, karena itu dari pemerintah. Lapor gubernur, kalau tidak mau saya akan kenakan pajak,” katanya.
Optimisme Mendag tersebut kemudian disambut dengan penuh harap oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal. Dia juga menilai pernyataan Mendag Zulkifli Hasan tersebut cukup realistis untuk terealisasi di Provinsi Jambi dengan mempertimbangkan beberapa variabel saat ini.
“Bisa dianalisa dari kecendrungan kenaikan harga CPO di luar negeri, pengenaan pajak ekspor dan bea keluar 0 % dari Menteri Keuangan, ketersediaan kapal angkutan CPO, adanya tambahan permintaan CPO dari Cina, dan sedang ada negosiasi dagang dengan India dan negara lainnya,” kata Agusrizal, Rabu 3 Agustus 2022.
Sementara itu salah seorang petani yang juga pemerhati sawit, Wan Hendri berpendapat lain. Dengan kondisi hari ini menurutnya harga TBS tidak akan serta merta bisa segera melambung. Bukan tanpa sebab, ia punya analisa tersendiri.
“Harga 2 versi, pertama harga yang ditetapkan oleh Disbun bergerak naik tapi tidak signfikan. Kedua harga free market jauh dari kata cukup untuk menyeimbangkan perawatan kebun dan biaya hidup petani swadaya,” katanya.
Menurutnya, dalam hal ini pengusaha atau perusahaan juga berkesempatan sekali membeli TBS petani dengan harga murah.
Modusnya, kata Wan Hendri, perusahaan membuat dua DO untuk digunakan oleh petani.
“Petani plasma dijatah DO nya sehingga TBS petani plasma pun tidak terakomodir dengan baik. Kedua DO mandiri, nah ini yang menjadi sumber cuan bagi pengusaha. Dalam DO mandiri ini yang diuntungkan hanya orang-orang yang bermodal besar. Mestinya selaku pejabat ia harusnya membantu petani untuk mendapatkan haknya bukan sebaliknya,” ujarnya.
Reporter:Â Juan Ambarita
Discussion about this post