DETAIL. ID, Panyabungan – Selama puluhan tahun kawasan Tapanuli bagian Selatan hanya punya satu bandar udara (Bandara), yakni Bandara Aek Godang.
Dulu sebelum pemekaran, Bandara Aek Godang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Namun setelah melakukan pemekaran di tahun 2007, Bandara Aek Godang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
Karena memiliki banyak keterbatasan, termasuk landasan pacu yang terhitung pendek, Bandara Aek Godang tidak dapat melayani banyak rute penerbangan.
Situasi inilah yang membuat Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berjuang keras agar bisa memiliki bandara tersendiri.
Niat itu mulai dirintis beberapa tahun yang lalu. Dan kemarin, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah meninjau langsung perkembangan pembangunan Bandara Madina yang terletak di Desa Sodojadi, Kecamatan Bukit Malintang.
“Kami berkunjung ke lokasi bandara yang akan dibangun di Madina. Saya lihat progres pembangunan masih terus berlanjut dan
ditargetkan bisa selesai di tahun 2024 paling lama,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, kepada para wartawan, Senin 22 Agustus 2022 sore.
Saat itu ia didampingi oleh Bupati Madina M Jafar Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis dan Wakil Ketua Erwin Nasution.
Kehadiran Bandara ini, lanjut Ijeck, diharap ke depan tidak hanya melayani penerbangan nasional saja namun juga bisa melayani perjalanan internasional.
“Termasuk pelayanan kepada para jemaah haji atau umroh. Selain itu, juga memberikan kontribusi dalam peningkatan ekonomi rakyat di Madina dan sekitarnya,” kata Ijeck
Ia yakin Bandara Madina nantinya dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat di kawasan Tapanuli bagian Selatan (Tabagsel) seperti Tapanuli Selatan, Madina, Palas, dan Paluta.
Karena itu masyarakat tidak perlu terbang melalui Bandara FL Tobing di Kota Sibolga, Bandara Silangit di Tapanuli Utara, maupun Bandara Aek Godang yang dikelili banyak bukit di Paluta.
“Bandara Aek Godang itu dikelilingi perbukitan. Kadang kalau cuaca buruk kita tidak bisa landing di sana,” ujar Ijeck.
Ia yakinBandara Madina nantinya juga bimanfaatkan oleh warga Provinsi Sumatera Barat, terutama di kawasan Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat yang memang dekat dengan Madina.
“Bahkan beberapa daerah di Provinsi Sumbar yang berdekatan dengan Madina bisa menggunakan akses ini juga. Dengan banyak orang datang pasti mereka akan belanja dan orang akan tinggal sementara di penginapan-penginapan,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Sumut, lanjut Ijeck, mendukung penuh pembangunan Bandara Madina karena memiliki banyak manfaat untuk daerah dan masyarakat.
“Mudah-mudahan ini solusi yang baik dan menjadikan manfaat yang baik buat daerah dan buat masyarakat sekitar. Dari awal provinsi mendukung dan sudah berapa kali kita memberikan anggaran untuk pembebasan lahan di sini,” katanya.
Reporter: Heno
Discussion about this post