DETAIL.ID, Jambi – Peristiwa kecelakaan lalu lintas telah banyak menelan korban jiwa. Beberapa waktu lalu, seorang tenaga pengajar dan mahasiswi Universitas Jambi (Unja) menjadi korban saat berkendara di jalan raya.
Bahkan, sudah hampir satu bulan pasca kasus tabrak lari di Simpang Rimbo yang menimpa seorang dosen Unja, sampai saat ini belum diketahui siapa pelakunya.
Catatan peristiwa-peristiwa tersebut kemudian menimbulkan reaksi dari mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Merah.
Mereka melakukan aksi solidaritas tabur bunga untuk korban lakalantas di depan Universitas Jambi pada Kamis 22 September 2022.
Massa aksi menuntut pemerintah bertanggung jawab atas darah yang telah tumpah dan nyawa yang telah melayang. Pemerintah juga bertanggung jawab atas polusi udara yang ada di sepanjang jalan lintas Jambi- Muarabulian serta segala bentuk konflik horizontal yang disebabkan oleh operasi pengangkut kendaraan hasil tambang dan pertanian.
Melalui aksi ini, mahasiswa menyuarakan 3 poin tuntutan utama yakni sebagai berikut:
1. Mengutuk segala bentuk ketidakpedulian pemerintah kepada musibah lakalantas yang telah mengorbankan nyawa mahasiswa dan masyarakat umum di sepanjang jalan Jambi- Muarabulian khususnya.
2. Kami anggap pemerintah abai atas permasalahan, kesulitan dan derita yang rakyat alami saat ini.
3. Mendesak pemerintah provinsi untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di jalan raya untuk mewujudkan rasa aman dan adil kepada seluruh pengguna jalan lintas Jambi- Muarabulian khususnya.
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post