DETAIL.ID, Medan – Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek) Implementasi E-Arsip Terintegerasi di Le Polonia Hotel mulai Selasa sampapi Rabu 20-21 September 2022.
Mengingat pentingnya bimtek tersebut, Pemko Medan bahkan sampai mengutus 10 pegawainya agar kelak memilii kemampuan dalam mengelola arsip berbasis elektronik.
Dari amatan para wartawan di lokasi bimtek, kegiatan itu juga diikuti peserta dari sejumlah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemko) di Sumatera Utara.
Tercatat ada peserta berasal dari Pemkab Langkat, Pemko Tebingtinggi, Pemkab Serdang Bedagai (Sergai), Pemkab Labuhanbatu Utara (Labura), Pemkab Labuhabatu Selatan (Labusel), Pemkab Padanglawas Utara (Paluta), Pemkab Dairi, dan Pemkab Karo.
Koordinator Kelompok Subtansi Kerasipan Daerah II/A ANRI, Dra Sulistyowati M.MH dalam acara itu menyebutkan bimtek digelar untuk mendukung pengembangan sistem informasi pengelolaan arsip dinamis berbasis elektronik (E-Arsip) terintegrasi.
Kata dia, bimtek juga digelar sebagai implementasi dari Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinas Terintegrasi (SRIKANDI) di seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah.
Sulistyowati menyebutkan, guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya, maka diperlukan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
“Salah satu aplikasi umum dalam penyelenggaraan SPBE adalah SRIKANDI,” kata Sulistyowati.
Sulistyowati yang juga merupakan narasumber dalam bimtek itu menjelaskan, ruang lingkup SRIKANDI terdiri dari penciptaan arsip meliputi pembuatan maupun penerimaan arsip, pemeliharaan arsip meliputi pemberkasan, penataan arsip, juga akses arsip, dan penyusutan arsip meliputi pemindahan, pemusnahan arsip serta penyerahan arsip statis.
Aplikasi SRIKANDI, tambahnya, bermanfaat dalam mempercepat pekerjaan, meningkatkan kinerja/ produktivitas , efesiensi, efektivitas, dan mempermudah pekerjaan pemerintah dan masyarakat.
Sementara itu Kabid Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan, Doharni Susilawaty, yang merupakan salah satu peserta bimtek ini menyambut antusias kegiatan yang dihelat ANRI ini.
“Para pengelola kearsipan atau arsiparis memang harus mampu mengikuti perkembangan dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi,” kata dia.
Para arsiparis, ujarnya, harus mampu menjembatani sumber daya kearsipan yang dimiliki dengan metode dan caera-cara baru yang lebih efisien dan bermanfaat.
“Dalam dalam bimtek ini memberikan kita kemampuan teknis memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan kearsipan,” terangnya.
Doharni Susilawaty mengatakan, dalam bimtek ini mereka mendapat bimbingan detil tentang aplikasi SRIKANDI untuk mengelola arsip berbasis elektronik.
“SRIKANDI ini merupakan salah satu aplikasi umum dalam penyelenggaraan SPBE,” sebut Doharni Susilawaty.
Dia menyebutkan, narasumber menerangkan kepada peserta bahwa aplikasi ini juga memudahkan komunikasi dan koordinasi antar instansi pemerintah.
“Di samping itu juga memudahkan mengakses informasi kearsipan yang diperlukan publik, efesiensi penggunaan kertas, meningkatkan indekspenerapan SPBE, meningkatkan indeks pengawasan kearsipan,” sambungnya.
Doharni menyebutkan, 10 orang yang diutus Pemko Medan dalam bimtek ini berasal dari Bagian Organisasi, Bagian Umum, Badan Kepegawaian Daerah Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
“Para peserta diharapkan dapat menindaklanjuti hasil bimtek ini kepada para pengelola arsip di lingkungan pemkab/pemko masing-masing,” ungkapnya.
Reporter: Heno
Discussion about this post