DETAIL.ID, Jambi – Hingga kini, proyek pengerjaan fisik penataan lingkungan di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi oleh Satker Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang ditopang dana APBN 2022 masih menyimpan berbagai pertanyaan bahkan kejanggalan.
Bukan tanpa sebab, sebelumnya salah seorang sumber awak media mengungkap proyek yang didanai oleh duit negara dengan nominal nilai pagu paket yang mencapai belasan milliar rupiah sebagaimana tercantum di LPSE itu sarat akan berbagai persoalan, atau mungkin lebih ke persekongkolan.
Diduga kuat terdapat terdapat permainan demi meloloskan salah satu peserta dengan melabrak prosedur dalam proses lelang pekerjaan fisik penataan lingkungan di KCBN Muarojambi.
“Jadi ada kegiatan lelang yang dilakukan oleh Balai KCBN Jambi, berproseslah barang ini dengan adanya 5 peserta yang masuk, sesuai ketentuan dalam proses lelang. Seharusnya terjadilah tahapan-tahapan. Artinya berproses mulai dari verifikasi peserta, faktualisasi, kemudian konfirmasi demi mencari pemenang paket proyek yang benar-benar memenuhi segala ketentuan dalam berbagai aspek sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Perpres Nomor 16/2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa,” katanya.
Namun dalam prosesnya, sumber membeberkan, tiba-tiba muncul 1 peserta yang lolos teknis harga dan kualifikasi.
“Yang lucunya persoalan ini dilajutkan mereka (Pokja/Polmil/Sat Pel) tanpa ada konfirmasi terkait dengan alat-alat yang diperlukan dalam proses itu. Artinya mereka ambil keputusan sepihak tanpa menjalankan aturannya,” ujar sumber geram.
“Maka timbul pertanyaan entah apa yang merasuki Pokja Satpel 2 KCBN Jambi Kemendikbud ini. Karena dalam hal ini kita sebagai penyedia barang dan jasa sudah menyelamatkan uang negara. Dimana selisih penawaran mencapai miliaran rupiah,” katanya lagi.
Dilihat dari situs LSPE Kemendikbud, CV. Berkah Ilham Jaya memenangkan proyek Kemendikbud bernilai Rp 14.217.029.000,00 tersebut dengan harga penawaran Rp 13.165.462.633,59, sementara 4 peserta lainnya dengan harga penawaran terkoreksi gugur.
Sementara itu, salah satu anggota Pokja Satpel II KCBN Jambi, Dedi saat dikonfirmasi awak media terkait persoalan proyek yang melibatkan duit negara berjumlah milliaran rupiah itu, seakan tak peduli. Ia tak merespons sama sekali.
Discussion about this post