Tauhid menambahkan saat ini memang menjadi puncak ujian bagi salah satunya startup karena harus memilah bisnisnya untuk bertahan. Seperti yang dilakukan Grab Indonesia yang menutup salah satu bisnisnya yang tidak lagi menguntungkan.
Saat ini, kata Tauhid persaingan di dunia startup juga tidak mudah. Dengan market terbatas, tetapi banyak startup memiliki bisnis yang sama dan membuat beberapa kalah bersaing.
Penyebab lainnya perusahaan melakukan PHK adalah banyak startup yang memberikan kompensasi yang besar kepada karyawannya. Tetapi ternyata bisnisnya tidak tumbuh.
“Nah itu yang kemungkinan adalah penyebab mereka tidak lagi bisa bertahan, karena mereka memberikan support finansial yang berlebih, sementara bisnisnya nggak terbangun. Jadi kalah bersaing, tidak kuat lagi memberikan pendanaan dan mereka tidak bisa kuat lagi untuk membakar uang,” ungkapnya.
Sementara Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan penyebab dari perusahaan melakukan PHK saat ini karena tingginya harga bahan baku, inflasi, kenaikan BBM, hingga perubahan siklus bisnis.
Faisal mengatakan saat ini startup masuk pada tahap penyesuaian setelah melakukan pembakaran uang. Pemotongan karyawan menjadi salah satu jalan keluar untuk mengembalikan investasi sebelumnya.
“Tahap pengembalian investasi dengan memotong jumlah karyawan, itu menjadi penyebab lainnya selain inflasi, kenaikan BBM, nilai tukar dolar,” ujarnya.
4. Solusi untuk Pengusaha Hindari PHK
Kembali ke Tauhid, ia menjelaskan solusi agar perusahaan terhindar dari melakukan PHK. Pertama, jika market dari perusahaan berkurang, maka pengusaha harus berusaha mencari atau menambah market baru. Hal ini dilakukan untuk memperkuat ketahanan perusahaan dari segi bisnis dan karyawan.
Kedua, jika untuk startup mencari cara lain agar bisa lebih dikenal, bagus dan tentu bisa bertahan lama. Kuncinya, sebagai contoh menurunkan level harga produk yang dijual.
“Kalau startup produknya harganya lebih tinggi, fasilitas yang diberikan sama aja, mereka punya pesaing di sisi harga di tengah kondisi ekonomi sekarang. Begitu mereka akan sulit menurunkan loyalitas konsumennya,” jelas Tauhid.
Terakhir, jika bisnis memang sudah turun harus ada berbagai hal yang diubah dari sisi internal. Mulai dari jam kerja, termasuk menunda kenaikan gaji baik itu staf hingga direksi.
“Termasuk gaji direksi, atau pemotongan dividen tahun ini dijadikan pendukung, jadi ada cadangan yang ada jika terjadi penurunan bisnis,” tutupnya.
Discussion about this post