DETAIL.ID, Jakarta – Metode terbaru, China memperkenalkan vaksinasi Covid-19 Cansino yang diberikan melalui mulut.
Ini berbeda dengan vaksin yang sebelumnya sudah tersebar di seluruh dunia melalui suntikan.
Vaksin dari Cansino Biologics tersebut telah mengantongi persetujuan regulator China untuk digunakan sebagai booster, dikutip dari Reuters, Jumat 28 Oktober 2022.
Dilansir dari CNBCIndonesia, Cara memberikan vaksin dengan wadah seperti cangkir kopi dengan corong pendek, lalu dihirup melalui mulut.
“Garis pertahanan pertama tubuh kita adalah selaput lendir sistem pernapasan kita, kita ingin itu dirangsang secara langsung untuk meningkatkan kekebalan dan menggunakan vaksin inhaled bisa melakukannya,” kata kepala petugas medis di Rumah Sakit Keluarga Shanghai United Pudong, Zhao Hui.
Vaksin ini menurut kepala petugas medis di ST Vincent Health Australia, Erwin Loh sangat penting. Bukan hanya potensinya, namun juga karena bisa mengurangi keraguan atas vaksin.
“Ada sebagian besar orang yang menolak vaksin karena fobia jarum. Mereka mungkin tidak mengartikulasinya, namun itulah yang ada di pikiran mereka,” katanya.
Dia menambahkan dengan kebijakan Shanghai ini bisa mendorong vaksin telan itu disediakan oleh negara lain. Menurutnya vaksin tersebut bisa jadi masa depan.
Sebagai informasi, vaksin ini merupakan versi aerosol dari vaksin Covid-19 yang diberikan secara suntikan tidak aktif.
“Saya pikir vaksin inhaled untuk penyakit pernapasan seperti Covid-19 akan jadi masa depan,” ungkap Loh.
Sementara itu dalam akun WeChat pemerintah Shanghai dalam pengumuman peluncuran vaksin inhaled mengatakan sudah ada 23 juta orang dari 26 juta penduduk telah divaksinasi penuh. Lebih dari 12 juta diantaranya menerima dosis booster.
Pemerintah China menyebutkan lebih dari 90% populasinya sudah divaksinasi. Negara itu mengandalkan produksi dalam negeri, suntikan tidak aktif dan belum mengimpor, atau memperkenalkan versinya sendiri dari vaksin mRNA.
Discussion about this post