DETAIL.ID, Jakarta – Yang tua yang berjaya, semakin tua semakin banyak akalnya.
Kalimat di atas tampaknya cocok untuk melihat gambaran dan karakter investor di pasar modal Indonesia.
Secara umum, kata Muhamad Pintor Nasution, investasi di pasar modal tampaknya semakin banyak diminati orang-orang Indonesia.
Kepada para wartawan di Medan, Selasa (11/10/2022), Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan SUMATERA Utara, ini bilang hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah investor di pasar modal yang terus menunjukkan pertumbuhan yang dahsyat dan luar biasa.
“Bayangkan, hanya dalam tempo setahun, dari September 2021 ke September 2022, jumlah investor berdasarkan data SID atau single investor identification PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebanyak 9,78 juta,” kata Pintor.
Kata dia, jumlah ini meningkat 30,55% dibandingkan akhir 2021 yang hanya tumbuh sebanyak 7,49 juta investor.
Pintor lalu merinci, dari jumlah tersebut, berdasarkan KSEI Agustus 2022, investor muda yang berusia di bawah 30 tahun mendominasi jumlah investor sebanyak 59,22%.
Selanjutnya, disusul investor berusia 31-40 tahun sebanyak 22,14% dan sisanya dikontribusi dari investor dengan rentang usia yang lebih tua.
“Tapi, kalau dari sisi aset di pasar modal, investor di atas 60 tahun inilah mendominasi kepemilikan aset pasar modal,” ujarnya.
Nah, gambaran kalimat awal di atas terlihat nilai aset investor lansia di pasar modal yang mencapai Rp 579,35 triliun.
“Padahal dari sisi jumlah, investor lansia tersebut jumlahnya hanya 2,77% dari keseluruhan jumlah investor pasar modal,” ucap Pintor
Ia menyebutkan, kontributor penambahan jumlah investor baru adalah investor reksa dana.
Berdasarkan data KSEI, kata Pintor, per September 2022 jumlah investor reksa dana bertambah 32,89% jadi 9,09 juta, dibandingkan Desember 2021 yang sebanyak 6,84 juta.
Adapun jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) per Agustus 2022 sebanyak 783.273 investor atau naik 28,6% dibandingkan Desember 2021 yang tercatat sebanyak 611.143.
“Jumlah investor C-BEST (saham) mencapai 4,2 juta pada September 2022, naik 22,45% dibandingkan Desember 2021 yang sebanyak 3,45 juta,” ucap Pintor.
Sementara dari sisi jumlah perusahaan tercatat di bursa akan mencapai sebanyak 1.100 perusahaan dari posisi saat ini sebanyak 810 perusahaan.
Pintor bilang, ada sejumlah rencana strategis untuk pengembangan pasar modal Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Pertama, kata dia, adalah fokus pada pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien.
Kedua, ucapnya, peningkatan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau dan turunannya melalui pemberian insentif bagi penerbit instrumen keuangan hijau.
Ketiga, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan praktek terbaik dan market conduct.
Keempat, meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen.
Kelima, memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat.
Sebagai bentuk dukungan BEI dalam memberikan edukasi dan literasi pasar modal untuk masyarakat, selama Bulan Inklusi Keuangan tahun 2022 ini, Pintor bilang BEI mengadakan berbagai kegiatan.
Di antaranya adalah Sekolah Pasar Modal untuk Negeri, Festival Investasi Pasar Modal di beberapa Kantor Perwakilan BEI, serta Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2022.
“Acara CMSE 2022 akan diselenggarakan secara virtual pada 13-15 Oktober 2022 melalui situs web cmse.id,” ujar Pintor.
Reporter: Heno
Discussion about this post