DETAIL.ID, Merangin – Kabupaten Merangin mulai darurat begal. Pasalnya pelaku kejahatan begal sudah sangat terang-terangan melakukan aksinya di siang bolong. Agusrizal (54), pedagang emas warga Simpang Harapan, Kota Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi ini meninggal di tempat usai dirampok oleh kawanan begal di Jalan Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin sekitar pukul 12.30 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian ini bermula saat korban Agusrizal alias Bujang usai berjualan perhiasan emas di Pasar Desa Lantak Seribu pulang menuju rumahnya di Bangko mengendarai motor Honda Revo warna merah.
Saat perjalanan sekitar lima menit, tanpa disadari dia diikuti oleh kawanan begal. Korban langsung dibacok oleh kawanan begal itu, motor, handphone, uang hingga tas berisikan perhiasan emas lenyap dibawa begal. Usai merampas harta korban, kawanan begal ini pun meninggalkan korban tergeletak di tengah jalan.
Warga yang kebetulan melintas dan melihat korban bersimbah darah langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Mendapat laporan, pihak Polsek Pamenang langsung turun ke lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke Puskesmas Tambang Emas.
Wakapolsek Pamenang IPDA Rusdianto kepada media ini membenarkan jika ada korban perampokan.
“Iya korban meninggal dunia, saat ini tim kita diback up dari Satreskrim Polres Merangin sedang mengidentifikasi pelaku dan melakukan pengejaran,” kata Rusdianto.
Rusdianto juga mengatakan jika saat ini korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan.
“Korban sudah kita serahkan kepada pihak keluarga. Beberapa barang korban yang hilang yakni motor, handphone, uang dan perhiasan emas dagangan korban. Untuk kerugian belum kita ketahui,” ujarnya.
Sementara itu Epi, salah satu warga Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang yang melintas di dekat tempat kejadian mengatakan, baru kali ini terjadi tindakan sadis pembegalan di Jalan Lantak Seribu-Tambang Emas.
“Pelaku pembegalan beraksi di siang hari dan juga di jalan yang menjadi urat nadi perekonomian, jalan menuju ke ibukota kecamatan. Kami jadi khawatir jika tidak segera tertangkap pelakunya,” kata Epi.
Epi berharap ada patroli polisi sehingga warga berani melintas di jalan ini. Apalagi banyak anak anak sekolah yang belajar di SMK , SMA dan SMP yang melewati jalan ini,” ucapnya.
Reporter: Daryanto
Discussion about this post