DETAIL.ID, Jambi – Proyek Jambi Flood Control (JFC) yang dikerjakan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI pada tahun 2013 hingga 2017 tampaknya belum mampu mengedalikan banjir di Kota Jambi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima DETAIL.ID pada Senin, 28 November 2022, BWSS VI menyampaikan mega proyek tersebut telah berhasil membangun prasarana pengendali banjir di Kota Jambi.
“Hasil dari kegiatan Jambi Flood Control (JFC) Tahun 2013-2017 adalah terbangunnya 3 (tiga) sistem prasarana pengendali banjir Kota Jambi, yaitu sistem Danau Teluk, sistem Sungai Tembuku dan sistem Sungai Asam,” demikian mengutip keterangan BWSS VI.
Ironisnya, selama 5 tahun setelah proyek tersebut selesai direalisasikan, peristiwa banjir di Kota Jambi tampaknya belum terkendali. Hal tersebut merujuk kepada peristiwa banjir yang kerap terjadi saat hujan lebat baru- baru ini.
Sebelumnya, DETAIL.ID telah memperoleh Informasi dari BWSS VI pada Juni 2022, bahwa pembangunan prasarana pengendali banjir Kota Jambi akan segera dirampungkan. Pekerjaan itu melalui kegiatan Urban Flood Control System Improvement (UFCSI) yang dikerjakan tahun ini.
Namun, hingga saat ini belum ada tanda- tanda pelaksanaan proyek yang bernilai fantastis itu.
Diketahui, UFCSI merupakan peningkatan sistem pengendalian banjir yang bersumber dari dana hibah sebesar Rp 170 miliar. Lebih tepatnya, dari bantuan kerja sama internasional Jepang atau lebih dikenal dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Usai dikonfirmasi lebih lanjut mengenai kelanjutan proyek ini, BWSS VI mengatakan tahun ini UFCSI masih dalam tahap desain oleh pemerintah pusat. Diperkirakan akan terealisasi tahun 2023.
Selanjutnya, BWSS VI juga mengaku belum tahu pasti, apa saja yang akan dibangun melalui program ini. BWSS VI beralasan jika review desain merupakan wewenang Direktorat Pembina di pusat.
“Kita belum terima laporan dari mereka sampai saat ini. Yang jelas sebagai gambaran awal, kami mengusulkan untuk memperbesar dimensi atau kapasitas sungai dan kolam retensi di hulu Sungai Asam dan Sungai Kenali,” demikian keterangan BWSS VI.
Selain BWSS VI, pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah Pemerintah Kota Jambi. Melalui kegiatan UFCSI, BWSS VI menargetkan debit banjir di hulu sungai akan berkurang.
“Mengurangi debit banjir di hulu Sungai Asam dan hulu Sungai Kenali,” katanya.
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post