Connect with us
Advertisement

NASIONAL

Bareskrim Polri Periksa Dua Pejabat BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Bareskrim Polri menyebut telah memeriksa dua pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait dugaan tindak pidana dalam kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto mengatakan dua pejabat tersebut merupakan penanggungjawab di Bidang Pengawasan dan Bidang Mutu BPOM.

Adapun pemeriksaan terhadap keduanya dilakukan pada Jumat 11 November 2022 kemarin.

“Sebenarnya kemarin baru dimintai keterangan dua orang. Kita tunggu (hasilnya),” kata Pipit saat dihubungi, Sabtu 12 November 2022.

Dilansir dari CNNIndonesia, Pipit mengatakan dua pejabat yang dimintai keterangan itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus GGAPA.

“Mereka diperiksa sebagai saksi,” ujarnya.

Kendati demikian, Pipit tak menjelaskan secara rinci materi yang digali terhadap dua pejabat BPOM itu. Ia hanya mengatakan materi klarifikasi yang ditanyakan penyidik terkait pengawasan obat sirop.

“Seputaran kasus ini, masalah pengawasan,” katanya.

Pipit menyebut ada empat pejabat BPOM yang telah dipanggil Bareskrim untuk dimintai keterangan. Namun, hanya dua pejabat yang hadir memenuhi panggilan.

Ia menambahkan, dua pejabat yang belum memenuhi panggilan Bareskrim, rencananya akan dijadwalkan kembali pada pekan depan.

“Yang kita mintai empat orang baru dateng dua. Mungkin minggu depan (dijadwalkan),” katanya.

Bareskrim Polri sebelumnya sudah menaikkan kasus dugaan tindak pidana kasus GGAPA oleh PT Afi Farma ke tahap penyidikan. Menurut Pipit, PT Afi Farma secara formil sudah melanggar karena melawan aturan dalam undang-undang.

Akan tetapi, pihaknya masih perlu mendalami obat yang diduga menyebabkan tewasnya ratusan anak yang diproduksi oleh PT Afi Farma tersebut.

Di sisi lain, Bareskrim telah menerima 175 sampel dari pasien kasus GGAPA dan tengah didalami penyidik di Pusat Laboratorium Forensik.

Kabag Penum Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan hal itu diperlukan guna mengusut dugaan tindak pidana dalam kasus GGAPA yang telah merenggut ratusan korban jiwa.

“Sampai dengan saat ini tim Puslabfor Polri telah menerima 175 sampel terkait kasus gangguan gagal ginjal akut yang terdiri dari obat, urine, dan darah,” ujarnya melalui keterangan video, Kamis 10 November 2022.

NASIONAL

Character Building SMP Maria Immaculata Marsudirini Bekerja Sama dengan SMA Kolese De Britto Yogyakarta

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Yogyakarta – SMP Maria Immaculata Yogyakarta kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun karakter peserta didik melalui penyelenggaraan program “Immaculata Menginspirasi”. Sebuah rangkaian kegiatan Character Building yang menghadirkan narasumber dan fasilitator dari SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

Program yang dilaksanakan untuk siswa kelas VII pada Jumat, 5 Desember 2025, dan untuk kelas VIII pada Selasa, 9 Desember 2025 ini, menjadi wujud nyata kolaborasi antar sekolah dalam semangat sinode pendidikan Keuskupan Agung Semarang. Sekaligus, kegiatan ini menjadi bukti konkret gerakan 3B (Berkolaborasi, Berkontribusi, dan Berprestasi) yang saat ini tengah digalakkan oleh SMA Kolese De Britto sebagai bagian dari upaya berbagi praktik baik pendidikan Ignasian

Mengenal Diri: Pondasi Karakter untuk Kelas VII

Pada sesi pertama yang diperuntukkan bagi 72 siswa kelas VII, tema “Mengenal Kepribadian Diri” menjadi pintu masuk untuk membantu para peserta memahami siapa dirinya, bagaimana dirinya berproses, dan apa yang perlu dibangun dalam perjalanan sebagai remaja awal.

Kegiatan ini dipandu oleh empat narasumber dari SMA Kolese De Britto, yakni: Yohanes Baptista Damar Wicaksono, S.Pd, Parmamita Suryaningrum, M.Pd, Johanes de Britto Jorgi Prakosa Sonda, S.S., M.A, Christophorus Danang Wahyu Prasetio, S.Or., M.M.

Para narasumber juga didampingi dua alumni muda yang penuh antusias, yaitu Dominicus Damar Aptarirang Prabawa dan Natanael Abimanyu Dharma Deva, yang turut memberikan contoh inspiratif dengan sharing dari pengalaman menjalani pendidikan karakter di SMP dan juga ketika di Kolese De Britto.

Konteks kelas VII yang diwarnai latar belakang siswa yang beragam, tingkat keaktifan yang masih rendah, kerja sama yang belum kuat, hingga kebiasaan saling mengejek menjadi tantangan sekaligus fokus pembentukan karakter. Banyak dari peserta masih belajar menata diri, memahami emosi, serta membangun relasi yang sehat dengan sesama. Melalui metode yang interaktif, reflektif, dan mengedepankan pendekatan humanis Ignasian, para fasilitator mengajak siswa untuk melihat diri secara jujur dan terbuka, mengenali kelebihan dan kekurangan, serta memupuk sikap saling menghargai.

Anak-anak diajak untuk berani menyuarakan perasaan, saling memberikan apresiasi, dan memahami bahwa setiap pribadi memiliki keunikan yang pantas dihargai. Kehadiran para fasilitator membawa energi positif yang perlahan membuka ruang aman bagi siswa untuk belajar menjadi versi terbaik dari diri para siswa.

Belajar dari Perjuangan: Inspirasi untuk Kelas VIII

Sementara itu, kegiatan untuk 85 siswa kelas VIII pada 9 Desember 2025 menghadirkan tema “Mengenal Arti Perjuangan Berdasar Pengalaman Hidup”. Sesi ini dihadiri oleh narasumber, Filipus Dimas Darumurti, M.Pd, Yoga Jati Kusuma, S.Pd, Carolus Boromeus Aditya Deddy Perdana, S.Pd, Christophorus Danang Wahyu Prasetio, S.Or., M.M.

Para narasumber juga dibantu dua alumni inspiratif: Theodorus Kenzandria dan Narayana Narendra Hutama, yang turut membagikan sharing tentang kisah perjuangan menembus tantangan akademik maupun kehidupan personal terkait kepribadian saat menempuh pendidikan ketika di SMP maupun saat ini ketika menjadi siswa SMA Kolese De Britto

Kelas VIII memiliki dinamika yang berbeda, karena secara konteks adalah kelompok yang cukup mengenal nilai (value) dari sekolahnya, sudah mulai membangun kekompakan, namun belum sepenuhnya menyeluruh dan utuh.

Tantangan utama yang muncul adalah semangat juang yang belum konsisten serta pola pertemanan yang masih terbatas pada kelompok-kelompok kecil. Melalui cerita hidup, pengalaman jatuh bangun, serta nilai-nilai perjuangan yang disampaikan para narasumber, siswa diajak untuk menyadari pentingnya ketekunan, komitmen, dan kemampuan bangkit dari kesulitan.

Kegiatan berlangsung hangat dan penuh energi. Siswa kelas VIII terlihat menikmati sesi demi sesi, terutama ketika narasumber memaparkan kisah perjuangan dengan gaya yang dekat dengan dunia remaja. Pesan yang ingin ditanamkan jelas: perjalanan hidup tidak selalu mulus, tetapi karakter tangguh akan lahir dari keberanian untuk terus melangkah.

Kolaborasi sebagai Wujud Nyata Pendidikan Ignasian

Program “Immaculata Menginspirasi” bukan hanya sebuah kegiatan Character Building biasa. Lebih dari itu, program ini merupakan wujud konkret kerja sama yang lahir dari semangat Ignasian untuk menjadi lebih (magis) dan membantu sesama bertumbuh. SMA Kolese De Britto, melalui para guru dan siswanya, hadir bukan sekadar sebagai sekolah feeder, tetapi sebagai mitra yang ingin memastikan pendidikan karakter terus hidup di sekolah-sekolah jejaringnya.

Sebagai implementasi dari pesan pastoral Bapak Uskup dalam sinode pendidikan, praktik baik ini menunjukkan bagaimana sekolah Katolik dapat saling memperkuat, saling menginspirasi, dan saling mendampingi demi membentuk generasi muda yang berkarakter, berbelarasa, dan siap menghadapi masa depan.

Harapan dan Buah Kegiatan

Dari kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, baik kelas VII maupun kelas VIII memperoleh pengalaman berharga. Untuk kelas VII, kegiatan ini diharapkan menjadi awal terbentuknya kerja sama, saling menghargai, dan kemampuan menata diri. Sedangkan bagi kelas VIII, sesi ini dimaksudkan untuk menyalakan kembali semangat juang dan membuka wawasan bahwa perjuangan merupakan bagian penting untuk meraih masa depan.

Pada akhirnya, tujuan besar dari Character Building ini adalah agar para siswa semakin termotivasi menjadi versi terbaik dari diri, baik dalam membangun relasi, menghargai teman dan sesama, maupun mempersiapkan masa depan dengan sikap yang positif dan bertanggung jawab.

Kegiatan “Immaculata Menginspirasi” menjadi bukti bahwa ketika sekolah-sekolah Katolik saling berkolaborasi dan berbagi praktik baik, nilai-nilai luhur pendidikan dapat hidup subur dan memberi dampak nyata bagi generasi muda. Dengan semangat 3B dan nilai Ignasian yang kuat, SMA Kolese De Britto dan SMP Maria Immaculata Yogyakarta telah bersama-sama menghadirkan ruang bertumbuh yang penuh inspirasi bagi para siswanya.

Continue Reading

NASIONAL

Banyak Korban Belum Ditemukan! Aksi Solidaritas di Medan Kritik Sikap Pemerintah Pusat, Minta Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional

DETAIL.ID

Published

on

Medan – Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumut menggelar aksi 1000 lilin dan doa bersama untuk korban banjir dan tanah longsor yang terjadi di Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan pada Minggu 30 November 2025 di Lapangan Merdeka, Kota Medan.

Salah satu peserta aksi sekaligus Ketua Umum Horas Bangso Batak (HBB) Lamsiang Sitompul, mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada para korban yang hingga kini masih banyak yang terisolasi dan belum ditemukan.

“Kita berdoa agar para korban yang meninggal dunia diterima di sisi Tuhan, dan keluarga diberikan kekuatan. Masih banyak korban yang belum ditemukan akibat akses yang terputus,” ujar Lamsiang.

Dalam aksi tersebut, peserta aksi menyampaikan kekecewaan terhadap respons pemerintah terutama soal pernyataan sejumlah pejabat yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Lamsiang menyoroti pernyataan Kementerian Kehutanan yang menyebut tidak adanya penggundulan hutan di wilayah terdampak. Padahal menurutnya, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.

“Kalau dikatakan tidak ada penggundulan, itu tidak benar. Justru pembalakan liar terjadi dan dibiarkan. Ini berarti pembalakan itu seolah-olah diresmikan. Kementerian Kehutanan tidak boleh berlindung, karena kegiatan tersebut jelas mengakibatkan banjir dan longsor,” katanya.

Aliansi pun meminta Presiden Prabowo untuk mengganti Menteri Kehutanan sebagai bentuk tanggung jawab atas kebijaka yang dinilai berkontribusi terhadap bencana tersebut.

Peserta aksi juga mengkritik Kepala BNPB yang dinilai kurang menggambarkan kondisi sebenarnya di 3 provinsi terdampak yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Menurut mereka, skala bencana jauh lebih besar dibandingkan apa yang disampaikan pemerintah.

“Sudah lebih dari 300 korban meninggal, banyak yang hilang, terisolir, dan mengalami kelaparan. Situasinya sangat serius,” ujarnya.

Aliansi menilai pemerintah pusat belum maksimal dalam menangani situasi, termasuk minimnya pengerahan alutsista dan pasukan elite untuk membantu evakuasi dan distribusi logistik.

Mereka mendesak Presiden Prabowo segera menetapkan status bencana nasional, mengingat bencana meliputi tiga provinsi Aceh, Sumut, dan Sumbar.

“Kami berharap presiden segera menyatakan ini sebagai bencana nasional agar bantuan bisa dimaksimalkan dengan seluruh kekuatan negara,” katanya.

Aliansi juga meminta pemerintah menghentikan seluruh izin alih fungsi lahan dan penebangan hutan di wilayah Tapanuli, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan tambang dan perkebunan macam PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan perusahaan tambang Agincourt Resources Martabe Gold Mine yang dililai berkontribusi besar terhadap bencana yang terjadi di daerah Tapanuli.

“Semua izin perlu dievaluasi. Yang tidak layak harus dicabut. Lahan yang sudah diekskavasi harus dihijaukan kembali agar tidak terjadi bencana yang lebih besar,” katanya.

Mereka juga meminta penegakan hukum atas pelaku pembalakan liar dan perusahaan yang dianggap berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan.

Menutup pernyataan sikapnya, Aliansi Masyarakat Sumut menyerukan agar pemerintah pusat segera mengirimkan bantuan maksimal untuk percepatan evakuasi, pemulihan daerah terdampak, serta penanganan para korban.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

NASIONAL

Masyarakat Demo di Kemenkeu, Minta Audit Pajak 45 IUP Batu Bara di Provinsi Jambi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jambi melaporkan dugaan mafia batu bara Jambi ke panggung nasional. Massa Geram mendatangi Kementerian Keuangan RI untuk melaporkan dugaan kejahatan houling batu bara dan manipulasi perpajakan di Provinsi Jambi, Rabu, 19 November 2025.

Dalam aksi yang dimotori Abdullah dan Hafizi Alatas, rombongan datang membawa berkas tebal berisi pernyataan sikap, kronologi dugaan pelanggaran, hingga daftar 45 nama pemegang IUP dan perusahaan subkontraktor yang mereka minta segera diaudit pajaknya.

Di kompleks Kemenkeu, perwakilan massa akhirnya diterima oleh Heru, staf Humas Kementerian Keuangan. Di hadapan Heru, Abdullah dan Hafizi menyerahkan langsung dokumen resmi penyampaian informasi dugaan manipulasi perpajakan sektor batu bara di Provinsi Jambi.

“Jadi ini bukan sekadar demo, ini kita ada bikin laporan resmi. Ada 45 nama pemegang IUP dan subkon yang kami serahkan untuk diaudit pajaknya. Keuangan negara jangan dibiarkan terus bocor karena permainan segelintir mafia batu bara,” ujar Abdullah, usai pertemuan.

Dalam dokumen yang diserahkan, Geram Jambi memaparkan dugaan skema holding batu bara yang dijadikan kendaraan untuk menghindari kewajiban PNBP, PPN, dan royalti.

Pelaporan produksi yang lebih rendah dari kenyataan, sementara selisih produksi diduga dijual gelap memakai ‘dokumen terbang’. Manipulasi laporan saat batu bara diekspor sehingga pajak yang seharusnya masuk kas negara diduga hilang setiap tahun.

Kemudian penyalahgunaan fasilitas umum, termasuk jalan nasional untuk kepentingan angkutan batu bara yang dinilai bertentangan dengan regulasi yang berlaku.

Sejumlah perusahaan di Kabupaten Batanghari termasuk PT Bumi Bara Makmur Mandiri (BBMM), masuk dalam sorotan atas dugaan tunggakan kewajiban dan praktik holding yang merugikan negara.

“Kami menegaskan, penggelapan pajak di sektor strategis seperti batu bara adalah pengkhianatan terhadap rakyat dan negara. Saat rakyat menanggung beban ekonomi, ada korporasi yang justru memperkaya diri dengan cara-cara culas,” kata Hafizi Alatas.

Geram menegaskan perjuangan mereka tidak berhenti di Kemenkeu. Besok, Kamis 20 November 2025 massa berencana mendatangi Kementerian ESDM dan Kejaksaan Agung untuk menyerahkan dokumen serupa dan mendesak penindakan.

“Kami akan kawal kasus ini sampai ada tindakan tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum. Kalau perlu, kami datang berkali-kali. Negara tidak boleh kalah dari mafia batu bara,” ujar Abdullah.

Adapun tuntutan Geram Jambi yakni:

  1. Mendesak KPK RI segera mengusut dugaan holding batu bara dan penggelapan pajak di Provinsi Jambi.
  2. Meminta Menteri Keuangan menginstruksikan audit pajak menyeluruh terhadap 45 pemegang IUP dan subkon yang telah diserahkan namanya.
  3. Mendorong Kejaksaan Agung dan Kementerian ESDM menindak tegas pejabat maupun pengusaha yang terbukti memainkan penerimaan negara di sektor batu bara.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs