DETAIL.ID, Jambi – Dinilai tak kunjung mendapat jawaban atas hal yang dijanjikan oleh pihak Pengadilan Tinggi Jambi terkait kasus dugaan perubahan surat Putusan Banding atas pidana pemecahan kaca spion, pasca warga Bungo bentok dengan pekerja tambang PT Karya Bungo Pantai Ceria (KBPC) yang terjadi beberapa waktu lalu, sejumlah organ masyarakat sipil yang mengatasnamakan dari LSM Inakor mengancam kembali turun demo.
Marwan Saputra, SH selaku Divisi Hukum LSM Inakor Jambi mengungkapkan kepada sejumlah awak media pada Sabtu 12 November 2022, bahwa pihaknya telah mendatangi Mahkamah Agung Republik Indonesia, dan melalui Humas MA mereka mengaku telah mendapatkan penjelasan terkait berkas Putusan Pengadilan Negeri Bungo. Bahwa jelas tertera 1 tahun 6 bulan, bukan 1 bulan 6 hari sebagaimana hasil putusan sebelumnya.
“Kami juga telah mengkonfirmasi pihak PN Bungo, alhasil PN Bungo membuat pernyataan bahwa pihaknya mengirimkan berkas dengan putusan 1 bulan 6 hari, bukan 1 tahun 6 bulan sebagaimana yang tertera dalam surat Mahkamah Agung,” katanya.
Marwan juga menyebutkan ada keanehan dalam putusan perkara tersebut, pasalnya pihak Pengadilan Tinggi Jambi sebagaimana pengirim surat putusan ke MA hingga hari ini tidak dapat memberikan penjelasan atas dugaan perubahan pengetikan putusan.
“Waktu audiensi, pihak Pengadilan Tinggi Jambi melalui humasnya menjanjikan akan memberikan jawaban secepatnya dan meminta waktu selama 7 hari kerja untuk menelusuri berkas tersebut, namun hingga hari ini mereka beralasan belum menemukannya,” ujar Marwan.
Marwan juga menyampaikan bahwa pihaknya telah beberapa kali menghubungi Humas Pengadilan Tinggi Jambi, Mahfudin Ibrahim namun selalu mendapat balasan yang sama.
“Mohon maaf sd (sampai dengan) sekarang suratnya belum juga ketemu, kami sudah coba menelusuri,” kata Mahfudin Ibrahim lewat pesan WhatsApp.
Menyikapi hal tersebut, Marwan menegaskan jika tidak kunjung mendapat jawaban terkait hal tersebut, pihaknya akan kembali mendatangi dan meminta bertemu langsung dengan Ketua Pengadilan Tinggi Jambi untuk memberikan penjelasan.
“Ini sangat aneh, kenapa sebuah Putusan yang menyangkut nasib orang bisa berubah dan terkesan asal-asalan dan juga berkas perkara pemecahan kaca spion begitu sulitnya untuk ditelusuri bagaimana jika perkara kasus yang lebih besar? Dalam waktu dekat kami akan segera datangi kembali,” katanya.