DETAIL.ID, Jakarta – Foxconn menawarkan insentif sebesar 10.000 yuan (US$1.400) atau setara Rp21 juta (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS) bagi pekerja yang menentukan untuk keluar dari perusahaan selular, iPhone.
Foxconn Technology Group yakni produsen atau pabrik perakitan unsur iPhone paling besar di dunia.
Dilansir dari CNN, Jumat, 25 November 2022, insentif tersebut diberikan untuk meredam aksi protes besar-besaran yang dilakukan pekerja dan berujung bentrok dengan pasukan pengamanan di komplek perusahaan di China tersebut.
Dalam pesan yang dilihat CNN, perusahaan mendesak para pekerja untuk kembali ke tempat tinggal masing-masing dan berjanji untuk mengeluarkan uang mereka 8.000 yuan bila mereka baiklah untuk keluar dari Foxconn, dan 2.000 yuan lagi setelah mereka naik bus untuk meninggalkan halaman kantor yang berada di Zhengzhou tersebut.
Adapun aksi protes terjadi pada Selasa malam alasannya adalah ketentuan paket pembayaran karyawan baru dan kegundahan terkait covid perihal keadaan kehidupan mereka para pekerja.
Aksi protes menjelma makin ganas pada Rabu ketika para pekerja bentrok dengan sejumlah besar pasukan keselamatan, tergolong petugas tim SWAT.
Video yang beredar di media umum memberikan sekelompok petugas penegak hukum yang mengenakan jas hazmat menendang dan menghantam pengunjuk rasa dengan pentungan dan batang logam.
Beberapa pekerja tampakmerobohkan pagar, melempar botol dan penghalang ke arah petugas serta merusak dan menjungkirbalikkan kendaraan polisi.
Protes sebagian besar rampung sekitar pukul 10 malam pada hari Rabu ketika para pekerja kembali ke asrama mereka, sehabis mendapatkan tawaran pembayaran dari Foxconn dan takut akan langkah-langkah keras yang lebih keras oleh pihak berwenang.
Pabrik Zhengzhou dilanda wabah covid pada Oktober yang memaksanya untuk ditutup dan menyebabkan eksodus massal pekerja yang melarikan diri dari wabah tersebut. Foxconn lalu meluncurkan perekrutan besar-besaran, di mana lebih dari 100 ribu orang mendaftar untuk mengisi posisi yang diiklankan.