DETAIL.ID, Jakarta – Isu perang bintang di tubuh Polri berhembus kencang belakangan ini. Kabar tak sedap ini berbuntut dari video testimoni eks anggota Polresta Samarinda, Ismail Bolong yang tersebar di internet.
Ia sempat mengaku menyetor sejumlah uang kepada Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto. Setoran itu merupakan hasil pertambangan illegal di Kalimantan Timur saat Ismail masih aktif sebagai anggota Polri.
Namun pernyataan tersebut langsung dibantah lagi oleh Ismail Bolong. Ia menyampaikan klarifikasi bahwa pernyataan tersebut tidak benar. Ismail menyebut dirinya tidak pernah berkomunikasi apalagi memberi uang kepada Kabareskrim.
Yang mengejutkan, ia mengaku membuat pernyataan tersebut pada bulan Februari lalu dan mendapat tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai Karopaminal Polri.
“Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar. Dan saya pastikan tidak pernah berkomunikasi dengan Pak Kabareskrim, apalagi memberikan uang,” ujar Ismail dalam video yang beredar.
Diketahui, Hendra Kurniawan kini menjadi terdakwa kasus obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret mantan atasannya Ferdy Sambo.
Menko Polhukam yang juga  Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mahfud MD menyinggung isu perang bintang di Polri ini. Menurutnya, sejumlah jenderal kini saling buka kartu truf.
Ia menyampaikan agar hal itu dapat segera diredam dan mencari akar masalahnya. Dia juga berjanji untuk mendalami pengakuan Ismail Bolong tersebut.
“Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini, para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya,” katanya, pada Minggu 6 November 2022.
Discussion about this post