“Di Jagat Sinema Bumilangit, kami sebenarnya memandang setiap film entri di Jagat Sinema Bumilangit itu bukan selaku satu film yang bangun sendiri, tetapi satu kesatuan,” ujar Joko Anwar dalam pertemuan pers Sri Asih, beberapa waktu lalu.
“Dari film pertama hingga nanti film yang terakhir itu ialah satu kesatuan. Makara, huruf yang timbul sebentar di sebuah film belum tentu beliau hanya sebentar di penceritaan Jagat Sinema Bumilangit,” tuturnya.
Dewi Api (Dian Sastrowardoyo) muncul dalam film Sri Asih selaku makhluk berapi yang menghantui Alana (Pevita Pearce) lewat mimpi jelek. Suara Dewi Api juga berulang kali terdengar saat Alana kesulitan mengatur amarahnya.
Karakter tersebut sejatinya tidak banyak muncul dalam perjalanan Alana menjadi Sri Asih. Namun, Dewi Api terlihat memiliki peran penting sebagai salah satu villain utama Jagat Sinema Bumilangit.
Di sisi lain, Joko Anwar juga membeberkan bahwa karakter penunjang lain dalam Sri Asih punya kesempatanuntuk kembali dalam film atau serial Bumilangit mendatang.
“Kaprikornus semua pemain yang terlibat di Jagat Sinema Bumilangit, suatu ketika nanti mungkin akan ada penceritaannya sendiri,” ujar Joko.
“Yang ada di sini mungkin kini sebagai businessman jahat yang kalah dari Sri Asih, lalu ada bapak Alana yang meninggal atau enggak meninggal ya? Semuanya [yang] sedikit di sini bukan memiliki arti akan sedikit selamanya,” tuturnya.
Sri Asih ialah film superhero modern dari Jagat Sinema Bumilangit yang berkisah perihal superhero perempuan pertama di Indonesia. Film ini juga menjadi rilisan kedua dari semesta Bumilangit setelah Gundala (2019).
Upi Avianto didapuk selaku sutradara film ini, dengan naskah yang ditulis bersama Joko Anwar. Ia sebelumnya diketahui lewat film Serigala Terakhir (2009), Belenggu (2012), hingga My Stupid Boss (2016).
Film ini dibintangi Pevita Pearce selaku Alana alias Sri Asih. Sejumlah aktor papan atas Indonesia juga bergabung dalam Sri Asih, mulai dari Jefri Nichol, Reza Rahadian, Surya Saputra, Dimas Anggara, sampai Christine Hakim.