DETAIL.ID, Banten – Terjadi kecelakaan di Kampung Cibunut, Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten yang melibatkan Bus rombongan mahasiswa Untirta yang diduga gagal nanjak saat menuju perkampungan Baduy.
“Iya benar (kecelakaan) mahasiswa Untirta, mohon waktu ya, anggota sudah di lokasi untuk evakuasi,” kata Kasat Lantas Polres Lebak AKP Fiat Ari Suhada, saat dikonfirmasi, Jum’at, 25 November 2022.
Berdasarkan informasi yang didapat, kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Bus tersebut berisi sekitar 30 penumpang yang terdiri dari mahasiswa perempuan, dosen, sopir, dan kernet.
Pada saat di lokasi, kondisi bus sudah dalam posisi terbalik. Bus yang terguling berwarna kuning dengan nomor polisi B-7577-IW. Kaca samping, depan, dan belakang terlihat pecah. Hingga saat ini bus yang mengalami kecelakaan itu belum dievakuasi.
“Waktu kejadian saya nggak di lokasi tapi saya mendengar bunyi cukup keras awalnya dikira kapal ternyata bus nyusruk. Nggak ada orang di lokasi kan lagi Jum’atan, tangange (tengah hari) juga,” kata seorang warga bernama Ninda saat ditemui di lokasi.
Ninda kemudian ke luar rumah untuk mencari sumber bunyi keras itu. Dia kaget ketika melihat bus sudah terbalik di samping rumah warga.
“Iya pas dengar itu langsung keluar, ya warga juga banyak yang keluar, pas lihat ada bus nyusruk (kecelakaan),” ujarnya.
Ninda menyebut penumpang sempat terjebak di dalam bus. Warga turut membantu mengevakuasi.
“Nggak bisa keluar kan busnya kebalik terus dibantu sama warga, dipecahin kacanya,” ujarnya.
Yudi selaku warga juga membantu mengevakuasi penumpang. Dia memecahkan kaca bus untuk mengeluarkan penumpang dari dalam bus.
“Kebetulan habis jumatan pas lihat (bus kecelakaan) langsung nyamperin, saya mecahin kacanya. Takut timbul api. Cuma sopir dan satu orang penumpang yang bisa keluar dari atas (jendela sopir), sisanya nggak bisa keluar. Setelah pecah (kaca belakang) baru bisa keluar,” tuturnya.
Sebelum dibawa ke Puskesmas Cisimeut para mahasiswa diberi pertolongan pertama dikarenakan mengalami luka ringan.
“Di sini dulu, dikasih obat merah, diurut. Sekarang mah udah pada di Puskesmas,” ucapnya.
Discussion about this post