Laporan itu menguatkan perihal krisis demografi yang dialami negara komunis terbesar di dunia tersebut.
Buku Statistik Tahunan China 2022 melaporkan setidaknya lebih banyak angka maut ketimbang kelahiran di 13 provinsi China.
Angka itu menyebabkan kegalauan kepada masalah ekonomi di China, mirip dikutip dari South China Morning Post.
Sebanyak 13 provinsi yang dilaporkan mengalami penyusutan populasi di antaranya adalah Sichuan, Chingqing, Hunan-Hubei, Hebei, Shanxi dan daerah otonomi Mongolia. Provinsi lainnya yang mengalami problem serupa yaitu Liaoning, Jilin, dan Heilongjiang.
Populasi menurun drastis di enam provinsi terakhir sepanjang sejarah periode modern. Angkat itu menciptakan rata-rata kelahiran China turun jadi 7,25 per 1.000 orang pada 2021. Angka itu ialah rekor paling rendah sejak 1949.
Rata-rata kelahiran di Provinsi Heilongjiang anjlok jadi 2,59 per 1.000 orang tahun kemudian. Sebaliknya, rata-rata ajal pada tahun kemudian melonjak jadi 8,7 per 1.000 orang dan merupakan yang tertinggi.
Data resmi menawarkan populasi China hanya bertambah 480 ribu menjadi 1,4126 miliar tahun kemudian. Angka itu menjadi perkembangan populasi terkecil sejak 1962 dan mengalami penurunan drastis dari kenaikan 2,04 juta orang pada 2020.
Para ibu di China hanya melahirkan 10,62 juta bayi pada 2021 atau mengalami penurunan 11,5 persen dibandingkan 2020.
Direktur Institut Ekonomi Kependudukan dan Tenaga Kerja di Akademi Ilmu Sosial China, Cai Feng, memprediksi populasi China akan mencapai puncaknya tahun ini dan mulai melorot tahun depan karena resesi seks. Ia mengatakan kondisi itu akan berefek buruk pada aspek seruan dan penawaran di ekonomi China.
Cai menyampaikan di kurun kemajuan penduduk, kuncinya yakni menstabilkan dan menjaga perkembangan sembari memperluas usul untuk menopang perkembangan ekonomi.
“Salah satu tantangan paling besar kami (China) ke depan terletak pada segi konsumsi. Kemakmuran bersama dan sirkulasi (ekonomi) domestik berarti mengganti populasi besar menjadi kelompok berpenghasilan menengah yang besar dan pasar yang besar,” tutur Cai mirip dikutip dari SCMP.