Dilansir AFP, Rabu, 14 Desember 2022, perlambatan laju inflasi Negeri Paman Sam melegakan pelaku pasar. Inflasi bulan lalu merupakan yang terkecil semenjak awal tahun.
Kendati demikian, tingkat inflasi AS masih tiga kali lipat dari level sebelum pandemi covid-19.
Secara bulanan, inflasi November naik 0,1 persen dibandingkan Oktober. Angkanya di bawah ekspektasi pelaku pasar yang memperkirakan di kisaran 0,4 persen.
Tingkat inflasi inti, di luar harga pangan bergejolak dan energi, naik 0,2 persen pada November atau turun dari Oktober, 0,3 persen.
Kendati demikian, secara keseluruhan, rumah tangga AS masih depresi oleh tingginya harga pangan, energi dan tempat tinggal.
Karenanya,Ā Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)Ā akan melanjutkan upaya untuk mendinginkan ekonomi paling besar dunia itu.
The Fed sudah menaikkan suku bunga sumbangan enam kali tahun ini demi mengerem ajakan. Kebijakan mereka menjadi perhatian pelaku pasar karena mampu memicu resesi.
Meredanya laju kenaikan harga kemungkinan bisa meredakan kebijakan agresif The Fed.
Komite Kebijakan The Fed sendiri sedang menggelar konferensi yang diperkirakan akan menetapkan kenaikan suku bunga pola yang lebih kecil dari sebelumnya.
Awal November lalu, The Fed memaksimalkan suku bunga contoh sebesar 75 basis poin ke kisaran 3,75 persen hingga 4 persen.