DETAIL.ID, Sei Rampah – Selama Empat hari, tepatnya mulai tanggal 8-12 Desember 2022, seluruh Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara diguyur hujan lebat.
Kepala Dinas Kominfo Sergai, H. Akmal, kepada para wartawan, Selasa, 13 Desember 2022 menyebutkan, dari data BPBD Sergai terungkap cakupan lokasi yang terkena dampak banjir selama empat hari itu sebanyak 8 kecamatan.
Yakni, kata dia, di Kecamatan Tebing Tinggi banjir melanda Dusun I dan II di Desa Mariah Padang.
Ia bilang ketinggian air mencapai 20-60 cm. Jebolnya tanggul Sungai Sibarau di desa itu mengakibatkan dua dusun itu menjadi kebanjiran.
Lalu di Desa Paya Bagas, banjir dengan ketinggian air 20-40 cm disebabkan meluapnya Sungai Martebing dan membuat 384 rumah warga kebanjiran.
Di Kecamatan Sei Rampah, luapan Sungai Bedagai membuat 2.320 keluarga atau 8.358 jiwa menjadi korban banjir.
Mereka umumnya tinggal di terdampak Dusun I hingga Dusun X, Desa Sei Rampah. “Ketinggian banjir mencapai 10-70 cm,” ujar Akmal.
Selanjutnya Desa Cempedak Lobang yang terdampak 320 keluarga atau 1.192 jiwa, Desa Firdaus 431 KK (1.294 jiwa).
Desa Silau Rakyat 150 KK (420 jiwa), Desa Pematang Ganjang 346 KK (1.339 jiwa), Desa Rambung Sialang Tengah 9 KK (27 jiwa) dan Desa Pergulaan terdampak 7 KK (19 jiwa).
Berikutnya Kecamatan Tanjung Beringin karena luapan Sungai Bedagai membuat Desa Pekan Tanjung Beringin kebanjiran hingga ketinggian air mencapai 10 – 60 cm dan menimpa
3.050 KK (12.300 jiwa).
Desa Nagur ketinggian air mencapai 10-50 cm membanjir 90 KK (300 jiwa), Desa Pematang Cermai, 1.291 KK (4.749 jiwa).
“Desa Mangga Dua terdampak 135 KK 450 jiwa, dan Desa Tebing Tinggi terdampak 559 KK 1.553 jiwa,” kata Akmal.
“Banjir juga melanda Kecamatan Perbaungan sebanyak 788 KK (3.206 jiwa) dengan rincian Desa Citaman di Jernih Dusun I, III dan IV dengan dengan ketinggian air mencapai 10-50 cm,” ujar Akmal.
Adapun penyebab banjir karena luapan Sungai Tontong mengakibatkan 105 KK (420 jiwa) terdampak banjir.
Banjir juga di Kecamatan Perbaungan juga melanda Desa Sei Buluh dan terdampak banjir 142 KK (546 jiwa), Kelurahan Simpang Tiga Pekan 137 KK (513 jiwa).
Desa Sei Sijenggi 115 KK (432 jiwa), Desa Melati II 170 KK (850 jiwa), Desa Kota Galuh 14 KK (32 jiwa), Desa Lubuk Rotan 1 KK (5 jiwa).
Desa Tanah Merah 50 KK (200 jiwa), Desa Kesatuan 13 KK (52 jiwa), Desa Tanjung Buluh 15 KK (55 jiwa), Kelurahan Melati I 25 KK (97 jiwa), Desa Sei Nagalawan 1 KK (4 jiwa).
Begitupun yang terjadi di Kecamatan Dolok Masihul, tepatnya di Desa Pardomuan dengan ketinggian air mencapai 10-40 cm. “Adapun penyebab banjir karena luapan Sungai Hitam,” ucap Akmal.
Ia menambahkan jika di Kecamatan Sei Bamban tepatnya di Desa Suka Damai juga terjadi banjir akibat luapan Sungai Martebing, dengan ketinggian air 10-40 cm mengakibatkan 627 KK (1.923 jiwa) terdampak banjir, Desa Penggalangan 95 KK (262 jiwa),
Masih di Kecamatan Sei Bamban, lanjut Akmal lagi, tepatnya di Desa Sei bamban dengan masyarakat yang terdampak banjir sebanyak 230 KK (721 jiwa).
Lalu Desa Sei Buluh Estate sebanyak 90 KK (309 jiwa), Desa Sei Belutu sebanyak 30 KK (127 jiwa), Desa Bakaran Batu sebanyak 40 KK (164 jiwa).
Di Kecamatan Teluk Mengkudu, banjir melanda di Desa Sialang Buah dengan ketinggian air mencapai 20-70 cm.
Penyebab banjir karena curah hujan yang tinggi serta luapan Sungai Sialang Buah. Akibatnya 80 KK (792 jiwa) terdampak banjir dan Desa Sei Buluh 25 KK (130 jiwa).
Kemudian Desa Pekan Sialang Buah sebanyak 595 KK (2,985 jiwa), Desa Liberia 49 KK (177 jiwa), Desa Bogak Besar 21 KK (79 jiwa).
Desa Pematang Kuala 26 KK (105 jiwa), Desa Matapao 27 KK (102 jiwa) dan Desa Pematang Guntung 21 KK (75 jiwa).
Terakhir, ungkap Akmal, di Kecamatan Bandar Khalifah terdapat 5 desa terdampak banjir. Yaitu Desa Juhar 108 KK (373 jiwa), Desa Gelam Sei Serimah 249 KK (932 jiwa), Desa Pekan 140 KK (569 jiwa).
“Serta Desa Kayu Besar 155 KK (612 jiwa) dan Desa Bandar Tengah 201 KK (600 jiwa),” kata Akmal.
Reporter: Heno
Discussion about this post