“Peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan derma pemerintah,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam informasi resmi, Jumat, 6 Desember 2022.
Erwin mengungkapkan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang mancanegara pemerintah.
Selain itu, cadangan juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta mempertahankan stabilitas makroekonomi dan tata cara keuangan,” ujarnya.
Ke depan, sambungnya, Bank Indonesia menatap cadangan devisa tetap mencukupi.
Hal itu didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang tersadar, seiring dengan banyak sekali respons kebijakan dalam mempertahankan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.