“Iya (Chery akan memproduksi kendaraan beroda empat listrik di Indonesia). Jadi bila tiga tahun dari sekarang, 2025-2026 harusnya kita sudah establish ya. alasannya ia bangkit [pabrik] di sini [Indonesia],” kata Harry Kamora, Wapres PT CSI saat ditemui di Pluit, Jakarta Utara, Kamis , 26 Januari 2023.
Menurut Harry, prinsipal Chery di China pasti menimbang-nimbang dilema ekonomis untuk memproduksi kendaraan beroda empat setir kanan. Pasalnya, pabrik Chery di China merupakan produsen kendaraan beroda empat setir kiri.
Menurutnya biaya pembuatan mobil setir kanan di pabrik yang memproduksi setir kiri, apalagi kendaraan beroda empat listrik akan menambah beban ongkos produksi.
“Ketika mobil-kendaraan beroda empat yang tiga tipe tadi seperti ICE, PHEV, dan BEV dibentuk di sana yang terang-terang setir kiri, itu ongkosnya lebih mahal,” ucap Harry.
“Pabrik setir kiri buat setir kanan itu biaya dobel, sehingga beliau akan konsentrasi kemari. Ketika dia fokus di sini otomatis mereka buat not only market Indonesia, tapi juga ekspor ke negara-negara setir kanan,” kata beliau menyertakan.
Harry turut menerangkan soal kapan Chery punya pabrik sendiri di Indonesia. Sampai dikala ini bikinan kendaraan beroda empat merek China itu masih mempergunakan pabrik rekanan milik Handal Indonesia Motor yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Harry saat ini pihak Chery di China masih mempunyai pelbagai pertimbangan. Apalagi, dipilihnya Indonesia sebagai pabrik setir kanan Chery ini tak sekadar untuk menyanggupi pasar Tanah Air.
“Mereka berhitung negara mana aja yang setir kanan. Ada Afrika Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, Australia, dan Selandia Baru. Berapa potensinya? Ketika potensi dapat, mereka akan langsung secepatnya investasi di Indonesia,” ujar Harry.
“Karena jika bangkit pabrik, pabrik dibangun kapasitas bikinan 100 persen, tetapi cuma terpakai 50 persen, itu niscaya chaos,” tuturnya.
(dmr/mik)