Insiden penembakan itu terjadi di di aula dansa Monterey Park, dan menyebabkan 11 orang meninggal. Pelaku diidentifikasi selaku Huu Can Tran (72).
Dalam video yang diperoleh NBC News, terlihat sejumlah pria dewasa berkumpul di lobi ruang dansa.
Beberapa ketika lalu, seorang pria bersenjata mengenakan busana hitam dan topi terlihat di video itu.
Tsay dan pelaku sempat bergumulmemperebutkan senjata. Dalam rekaman itu, terjadi saling dorong, dan Tsay berhasil mengambil pistol dari pria itu.
Lansia itu lalu meninju Tsay di kepalanya dan terus berusaha merebut senjata sebelum Tsay mendorong laki-laki tersebut.
Rekaman itu berlangsung sekitar empat menit. Dalam wawancara dengan NBC News, Tsay mengaku sempat membeku dikala menghadapi pelaku.
“Ada ketika aku sungguh-sungguh membeku, alasannya saya percaya bahwa aku akan mati, mirip hidup aku berakhir di sini, saat itu juga,” kata Tsay.
Tsay kemudian merasa harus melaksanakan sesuatu untuk menyelamatkan dirinya dan orang lain di ruangan tersebut.
Penjaga aula itu menilai Huu Can akan berencana melakukan kekerasan lebih lanjut.
“Saat beliau masuk, dia tak menyampaikan apa-apa. Ekspresinya sebagian besar ada di matanya, menyaksikan sekeliling, menjajal mengintai area itu,” terperinci Tsay.
Begitu Tsay, mendapat senjata, beliau harus mengancam akan menembak pelaku sebelum melarikan diri.
“Pergi dari sini. Aku akan tembak! Menjauhlah. Pergi! Pada titik ini, aku pikir dia akan melarikan diri, namun ia hanya berdiri menimbang-nimbang apakah akan melawan atau melarikan diri,” ucap Tsay.
Hingga sekarang motif pelaku penembakan belum dikenali. Berbagai sumber penegakan aturan menyampaikan menurut bukti yang dikumpulkan sejauh ini, agresi itu tak berafiliasi dengan terorisme dan mengesampingkan rasial.
(isa/bac)