DETAIL.ID, Medan – Tingkat inflasi di Provinsi Sumatera Utara pada bulan Desember 2022 cukup tinggi.
Ini diketahui dari paparan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Nurul Hasanuddin, kepada para wartawan di Medan, Senin, 2 Januari 2023 sore.
Kata dia, pada Desember 2022 terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sumatera Utara.
Lima kota ya g dimaksud adalah Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli.
Inflasi gabungan dari lima kota itu mencapai 6,12 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 112,77.
Dari lima kota IHK di Sumatera Utara, Nurul Hasanuddin bilang inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 6,43 persen dengan IHK sebesar 115,10.
“Dan yang terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 5,74 persen dengan IHK sebesar 114,65,” kata dia.
Lalu, apa penyebab inflasi di Sumatera Utara agak tinggi di bulan Desember 2022 tersebut?
Nurul Hasanuddin bilang inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran.
“Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,35 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,66 persen,” kata dia.
Lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,29 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 1,91 persen, kelompok transportasi sebesar 18,73 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen.
Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 8,05 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,09 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,12 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Desember 2022 antara lain bensin, angkutan udara, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, dan tomat.
“Tingkat inflasi month to month (mtm) Desember 2022 sebesar 1,50 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Desember 2022 sebesar 6,12 persen,” tutur Nurul Hasanuddin.
Reporter: HenoÂ
Discussion about this post