Jakarta – Kabar gembira dari Amerika Serikat (AS) langsung direspons positif oleh pelaku pasar saham Indonesia. Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat, 13 Januari 2023 Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,18% di posisi 6641,83.
Seperti diketahui, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi AS melandai ke 6,5% (year on year /yoy) pada Desember 2022 dari 7,1% (yoy) pada November 2022. Inflasi tersebut adalah yang terendah sejak Oktober 2021.
Secara bulanan ( month to month /mtm), AS bahkan mencatatkan deflasi 0,1% pada Desember. Deflasi ini adalah yang pertama kalinya terjadi sejak Mei 2020.
Melandainya inflasi ini tentu saja menjadi kabar positif bagi pelaku pasar saham. Dengan inflasi yang terus melandai, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)diharapkan makin melonggarkan kebijakan moneter mereka.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada Februari dan Maret. The Fed juga diperkirakan akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada September.
Dengan kebijakan The Fed yang melonggar, pertumbuhan ekonomi AS diharapkan tidak jatuh sehingga bisa menopang perekonomian global. Pelonggaran kebijakan The Fed juga diharapkan bisa mengurangi derasnya tekanan di pasar keuangan global.
Penguatan IHSG Jumat kemarin juga memperpanjang tren positif IHSG yang juga ditutup di zona hijau pada Kamis.
Total volume perdagangan kemarin menembus 20,8 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 10,6 triliun. Sebanyak 250 saham menguat, 268 saham turun, dan 196 saham stagnan.
Kembali positifnya IHSG ditopang oleh penguatan tujuh dari 11 sektor. Di antaranya adalah teknologi, energi, bahan baku, kesehatan, properti dan real estate, bahan baku, dan transportasi.
Empat sektor lainnya melemah yaitu infrastruktur, barang consumer non-primer, perindustrian, dan keuangan.
Dari deretan LQ45, saham yang paling cemerlang di antaranya PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yamg naik 8,25% serta PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang melonjak 5,53%.
Dalam lima hari perdagangan pekan ini, IHSG dua kali ditutup pada zona merah yakni pada Selasa dan Rabu dan selebihnya nyaman di zona hijau.
Namun, secara keseluruhan, IHSG masih melemah 0,64% dalam sepekan. Pelemahan ini jauh lebih kecil dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat 2,42%.
Investor asing juga masih mencatatkan net sell sebesar Rp 2,41 triliun sepekan terakhir. Jumlah net sell lebih besar dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat Rp 1,7 triliun.
Pada Jumat kemarin, asing juga masih mencatatkan net sell sebesar Rp 550,81 miliar.
Masih tercatatnya net sell di pasar saham ini terbilang di luar kebiasaan. Pada tahun-tahun sebelumnya, pasar saham biasanya mencatat net buy pada pekan pertama dan kedua Januari.
Pada pekan pertama Januari 2022, di pasar saham net buy sebesar Rp 2,19 triliun sementara pada pekan pertama Januari 201 tercatat net buy Rp 1,03 triliun dan pada awal Januari 2020 sekitar Rp 1 triliun.
Penguatan IHSG sejalan dengan laju positif di bursa Asia Pasifik dan Wall Street.
Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 1,04%, Shanghai Composite China terapresiasi 1,01%, dan indeks Straits Times Singapura ditutup menguat 0,79%. Indeks ASX 200 Australia bertambah 0,66% dan KOSPI Korea Selatan bertambah menguat 0,89%. Sebaliknya, indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 1,25%.
Bursa Amerika Serikat juga ditutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,33%. Indeks S&P 500 naik 0,4% dan indeks Nasdaq Composite melonjak 0,71%.
Pekan ini, S&P 500 menguat 2,67%, Dow Jones naik 2% sementara Nasdaq melonjak 4,82%.
Discussion about this post