“Jika Eropa membuat kesalahan, mereka harus mendapatkan konsekuensinya,” kata kepala IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mirip dikutip Sepah News.
Salami berkata demikian usai anggota dewan legislatif Eropa mendesak Uni Eropa memasukkan IRGC ke dalam daftar organisasi teroris alasannya melakukan penindasan kepada pengunjuk rasa dan memasok drone ke Rusia.
Menteri Luar Negeri Uni Eropa pun menyampaikan bakal membicarakan pelengkap sanksi terhadap Iran pekan depan.
Soal ini, Salami mengatakan Uni Eropa “merasa bahwa dengan pernyataan semacam itu bisa mengguncang pasukan besar (IRGC) ini.”
Padahal, IRGC tak pernah khawatir tentang hal itu dan bahkan mampu “bertindak lebih besar lengan berkuasa” bila Uni Eropa memancing.
“Kami tidak pernah cemas soal bahaya semacam itu atau bahkan mampu menindaknya karena sebanyak musuh kami memberi peluang untuk kami bertindak, kami mampu bertindak lebih besar lengan berkuasa,” ujarnya.
Mantan komandan Angkatan Udara IRGC sekaligus juru bicara dewan legislatif Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, juga memberikan hal serupa.
Ghalibaf menyampaikan dewan legislatif siap menindak tegas “langkah-langkah apapun yang merugikan Garda Revolusi Iran dan menghancurkan kebenaran.”
“Kami di dewan perwakilan rakyat siap untuk menangani dengan tegas setiap tindakan yang mencoba untuk merugikan Korps Pengawal Revolusi Islam dan mendistorsi kebenaran,” kata Ghalibaf mirip dikutip AFP.
Pada Rabu , 18 Januari 2023, Parlemen Eropa meminta Uni Eropa memasukkan IRGC ke dalam daftar organisasi teroris.
Hal itu terungkap dalam sebuah teks tersebar yang memperlihatkan bahwa secara umum dikuasai anggota badan legislatif mendukung langkah tersebut.
Anggota dewan legislatif Un Eropa mendesak hal tersebut alasannya menganggap IRGC melakukan serangkaian agresi teroris, termasuk menindas pengunjuk rasa akhir hayat Mahsa Amini. IRGC juga dikecam dikarenakan telah memasok drone ke Rusia.
Hubungan antara negara-negara anggota Uni Eropa dan Teheran sendiri memang panas dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu lantaran terhentinya upaya mereka berdialog soal nuklir.
Teheran selama ini juga membuat panas karena menahan beberapa warga negara Eropa. Iran pun tak henti-henti melaksanakan tindakan kekerasan terhadap para demonstran di negara itu.
(blq/tsa)