Misteri benda bercahaya di Merapi itu awalnya diunggah akun @SarijoS3 pada Rabu , 25 Januari 2023 pukul 19.21 WIB. Sempat sepi penonton, video tersebut jadi ramai pemirsa usai diunggah ulang oleh akun @merapi_uncover pada pukul 19.30 WIB.
Hingga isu ini terbit, jumlah netizen yang melihatnya mencapai 345 ribu. Unggahan itu pun mendapat 214 komentar dan 646 kali retweet.
Netizen mengaitkannya dengan UFO, meteor, sampai makhluk mitologis banaspati.
Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengungkapkan video itu telah didiskusikan secara internal oleh Kelompok Riset Benda Jatuh Antariksa dan Gangguan Satelit Pusat Riset Antariksa BRIN.
Tim ini mulanya menyimpulkan benda tersebut disangka benda antariksa bikinan.
“Sementara ini kami menyimpulkan bahwa kemungkinan itu ialah benda antariksa produksi. Info yang tersedia di video (termasuk waktu) bisa jadi tidak akurat sehingga menyusahkan analisis kejadiannya,” ungkap Andi, Kamis , 26 Januari 2023 dikutip dari detikcom.
Apa alasannya sampai pada kesimpulan itu?
“Mengingat satelit LEO (low earth orbit/orbit rendah bumi) cenderung terlihat menjelang subuh atau fajar, dengan kata lain masih terlalu malam,” kata Andi.
“Terlebih lagi kelihatannya video ini diambil memakai kamera infra merah. Sehingga sangat sensitif dengan cahaya seredup apapun, namun gambaran yang dihasilkan ialah hitam-putih,” ujar Andi.
Lebih lanjut, dari rekaman video benda itu terlihat di barat daya. Andi menyampaikan benda itu bergerak dari arah selatan ke utara.
“Tidak ada satupun database satelit, hujan meteor, komet maupun asteroid yang lintasannya cocok dengan apa yang tampakdi video,” ucap Andi.
Oleh karena itu, Andi belum bisa mengidentifikasi lebih lanjut objek yang melintasi Gunung Merapi tersebut.
Satelit masuk Bumi
Andi lalu memperbarui data berdasarkan dari informasi data dari North American Aerospace Defense Command (NORAD). Bahwa, benda bercahaya itu merupakan satelit yang kembali masuk Bumi (re-entry).
“Update terbaru, Falconsat-3 dengan Nomor Katalog NORAD 30776U, telah dinyatakan reentry atau memasuki atmosfer bumi pada 23 Januari 2023 pukul 18.23 UT (atau 24 Januari 2023 pukul 01.23 WIB) di perairan Samudera Hindia bersahabat Madagaskar,” ucapnya dikutip dari detikcom.
Ia menuturkan Falconsat-3 semula dijadwalkan meluncur pada 8 Desember 2006 dari Pangkalan Udara Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
“Karena berbarengan dengan STS-116 (misi pesawat ulang alik ke Stasiun Antariksa Internasional/ISS), peluncurannya diundur sampai balasannya diluncurkan pada 9 Maret 2007 pukul 03.10 UT (10.10 WIB) bersama dengan satelit MidSTAR-1,” tutur beliau.
Satelit tersebut diluncurkan dengan menggunakan roket Atlas V untuk beberapa misi.
“Falconsat-3 diluncurkan memakai roket Atlas V, yang semula dioperasikan oleh Lockheed Martin Corp. (LMC), dan dikala ini dioperasikan oleh United Launch Alliance (ULA), perusahaan patungan antara LMC dengan Boeing,” ucap Andi.
(tim/arh)