“Koordinasi keamanan dengan pemerintah pendudukan Israel tidak ada lagi ketika ini,” ucap pernyataan resmi dari kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis , 26 Januari 2023.
Terakhir kali Abbas membuat pengumuman seperti itu pada Mei 2020, sebagai jawaban atas planning Israel mencaplok bagian Tepi Barat, ketika AS masih dipimpin Presiden Donald Trump.
Abbas lalu memulihkan relasi itu pada November 2020, sehabis Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam Pilpres AS.
Penangguhan koordinasi keamanan dengan Israel memiliki potensi beri imbas signifikan bagi warga sipil Palestina. Seperti diberitakan AFP, salah satu dampaknya terkait pemindahan pasien Palestina ke tempat tinggal sakit Israel dari Tepi Barat dan dari Gaza.
Pengumuman penangguhan terjadi beberapa jam setelah pasukan Israel dilaporkan melancarkan serangan gas air mata ke bangsal belum dewasa di sebuah rumah sakit di Tepi Barat, Palestina, pada Kamis , 26 Januari 2023.
Insiden itu menewaskan sembilan orang termasuk wanita dan melukai 20 orang lainnya.
Kementerian Kesehatan Palestina menuduh pasukan Israel dengan sengaja melancarkan serangan itu sampai membuat belum dewasa yang sedang dirawat di RS itu tersedak.
“Pasukan penjajah (Israel) menyerbu Rumah Sakit Pemerintah di Jenin dan dengan sengaja menembakkan tabung gas air mata ke bab pediatrik di rumah sakit,” kata Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila.
Ini menjadi salah satu serangan paling mematikan di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Meski begitu, militer Israel membantah melancarkan serangan ke tempat tinggal sakit tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan berada di daerah itu pekan depan untuk mendesak penghentian kekerasan di kawasan.
AS juga dengan segera mengutuk keputusan modern Palestina untuk menetapkan relasi keamanan Israel, dengan menyampaikan itu bukan “langkah yang sempurna”.