Menurutnya, dua faktor ini akan menciptakan aset kripto negatif sampai selesai semester 1-2023.
“Pertama, The US Fed Rate (suku bunga teladan Bank Sentral AS) yang kemungkinan masih mampu naik lagi. Kedua, sentimen negatif masalah scam FTX. Kedua aspek tersebut mampu besar lengan berkuasa negatif kepada kondisi pasar dari kripto,” kata Nailul dikala dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa, 3 Januari 2023.
Ia pun tak merekomendasikan apapun sebab keadaan ketika ini masih suram. Yang bisa dilakukan cuma menunggu sentimen koin kembali faktual.
“Saya rasa masih gelap (ketika ini), kecuali ada sentimen koin yang mendatangkan inovasi tertentu atau sentimen tokoh,” tuturnya.
Serupa, pengamat Kripto Desmond Wira menerangkan kebijakan easy money oleh The Fed sudah tidak ada lagi tahun ini. Artinya, tidak ada lagi pendukung untuk kripto bisa bangun kembali.
“Bahan bakar untuk bubble kripto tidak ada lagi. Kaprikornus lebih sukar untuk rebound,” ucap Desmond.
Ia pun menganggap meski The Fed menurunkan suku bunga, penanam modal kripto belum tentu akan kembali mengejar aset ini. Pasalnya, keyakinan investor semakin menipis dengan aneka macam perkara penipuan kripto mirip Celcius, Genesis, Luna, 3AC, dan yang terakhir FTX.
“Sedangkan aset lain seperti NFT juga telah hancur pasarnya. Menurut saya, sulit mengharapkan kripto naik lagi di tahun ini,” ucap Desmond.