Paus Benediktus XVI meninggal dunia di usia 95 tahun pada Sabtu, 31 Desember 2022 sebab kesehatannya terus memburuk. Ia bakal dimakamkan di Gua Vatikan yang berada di bawah gereja Santo Petrus sehabis melalui prosesi upacara pemakaman pada Kamis, 5 Januari 2023
Pemakaman Benediktus XVI bakal diadakan di lapangan Santo Petrus yang berada di depan Basilika. Sebelum dimakamkan, penduduk bisa menyaksikan mayat Benediktus di Basilika Santo Petrus pada 2-4 Januari 2023, pukul 9 pagi (08.00 GMT) sampai 7 malam (18.00 GMT).
“Seperti yang diinginkan Paus Emeritus (Benediktus XVI), pemakamannya akan sederhana,” kata Juru Bicara Vatikan Matteo Bruni, dikutip dari France24, Minggu, 1 Januari 2023.
Berdasarkan aturan yang ditetapkan pada 1996, seorang paus mesti dimakamkan sekitar empat hingga enam hari setelah kematiannya.
Namun, kali ini kardinal Vatikan tidak perlu menyelenggarakan konklaf untuk menentukan paus baru. Fransiskus yang dipilih untuk mengambil alih Benediktus XVI pada 2013 bakal tetap memegang jabatan tersebut.
Pengumuman pengunduran diri Paus Benediktus XVI menggemparkan dunia pada Februari 2013 kemudian. Saat itu, beliau menciptakan pernyataan dalam bahasa Latin.
Mundurnya Benediktus XVI dari jabatan paus atau pimpinan pemuka Kristen dunia ialah momen langka sehabis hampir 600 tahun. Alasan kesehatan menciptakan paus Jerman berjulukan orisinil Joseph Alois Ratzinger itu mundur.
“Baik kekuatan anggapan dan tubuh itu perlu, kekuatan yang mana dalam beberapa bulan terakhir telah menurun dalam diri aku sampai karenanya saya harus menyadari kekurangan saya untuk sungguh-sungguh mengisi posisi yang telah dipercayakan kepada saya ini secara cukup,” kata Paus Benediktus XVI periode itu.
Benediktus XVI ialah paus kedua setelah Coelestin V yang mundur atas keinginan sendiri. Sebelumnya, Coelestin V mengundurkan diri pada 1294 silam.
Paus Fransiskus lantas menawarkan penghormatan kepada Benediktus XVI dengan menyebutnya selaku seorang laki-laki yang mulia dan baik hati yang ialah kado bagi gereja serta dunia.
“Dengan emosi kita mengingat orangnya, begitu mulia, begitu baik. Dan di dalam hati kita merasakan rasa terima kasih yang begitu besar, terima kasih terhadap Tuhan sebab sudah memberinya kado terhadap gereja dan dunia,” kata Paus Fransiskus.