PERISTIWA
Pria Diduga Pemakai Narkoba Bikin Onar di Tanjungsari, Rumah dan Mobil Salah Satu Warga Habis Dirusak
Jambi – Peristiwa tak menyenangkan dialami oleh Rosida Sriwati Tobing. Seorang pria tak dikenal membuat onar di rumahnya yang beralamat di Jl Tarumanegara, RT 13, Kel Tanjungsari, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi pada Sabtu 21 Januari 2023 pagi tadi sekira pukul 06.00 WIB.
Mulai dari kaca jendela kaca rumah hingga mobil Toyota Veloz miliknya dibuat hancur oleh pria bringas yang belakangan diketahui bernama Muhammad Gefin (21) pemuda yang beralamat di Jl Prabu Siliwangi, Jambi Timur.
Berdasarkan keterangan Rosida, dia sama sekali tidak mengenal Muhammad Gefin dan tak punya masalah sedikit pun dengannya. Namun sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi dia mengamuk hingga melakukan pengrusakan di rumah Rosida.
“Dia tu sekitar jam setengah 6 pagi sudah ngamuk, sebelumnya di RT 21 juga sudah ngancam-ngancam warga setempat. Kemudian dia berjalan sampai ke rumah ini, RT 13,” kata Rosida, Sabtu 21 Januari 2023.
Sebelum beraksi di rumah Rosida, pelaku bahkan sudah berulah di depan Mesjid depan rumah Rosida. Namun tak ada orang yang berani menghentikan, karena pelaku membawa sepotong besi tebal yang cukup panjang.
“Saya lihat sudah mau dekat rumah, pas itu mobil saya ga masuk ke garasi. Saya juga lupa menggembok pagar rumah. Masuk dia habis mobil dirusak-rusaki, saya liat dari horden. Waktu saya tutup pintu ngejar dia sampai pintu didobrak-dobrak, kaca jendela dipecahkan. Nangis ketakutan saya disitu,” ujar Rosida.
Karena rasa takut sudah menghantui Rosida, ia pun tak terpikir lagi untuk segera menelpon polisi. Dia beserta anak-anak perempuan dan ibunya langsung bersembunyi ke kamar paling belakang.
Berselang beberapa saat, Rosida mendengar suara warga komplek ramai-ramai di depan rumahnya. Rosida memberanikan diri untuk keluar, benar saja pelaku pengrusakan tersebut sudah dihakimi massa.
“Sempat beradu dengan orang-orang dia lari trus dikejar, udah itu digebukin massa sampe bonyok, terus dibawa ke Polsek Jambi Timur” katanya.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun Rosida mengaku jika belum menghitungkerugian materil yang dialaminya.
Sementara itu, Kuasa Hukum Rosida yakni David Siagian mengatakan bahwa saat ini laporan polisi dari kliennya itu masih di pending.
“Laporan Polisinya sementara kita pending dulu. Aku kan bertanya ini sama keluarga, kira-kira maunya seperti apa? Kalau diteruskan dia pidana kalau mediasi artinya kerusakan itu kalau bersedia mereka (keluarga pelaku) menanggung lebih untung, karna korban jiwa kan ga ada cuman kerugian materil,” katanya.
Meski begitu David mengatakan jika proses mediasi belum putus. Artinya, kata David, bisa tetap kita teruskan itu laporan polisinya karna kalau mereka berdalih itu ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) mana? Aku kan mau lihat surat pemeriksaannya dulu.
David juga mengungkap setelah mendampingi Rosida ke Polsek Jambi Timur pagi tadi, pihak keluarga pelaku diundang ke rumah untuk mediasi. Dia bahkan sempat bertanya kepada oranggua korban, apakah termasuk ODGJ?
“Sehat lah anak ini, mungkin tadi pagi dia dikasih obat. Itu orangtuanya loh yang ngomong,” kata David.
Sekalipun pelaku nantinya disebut ODGJ, menurut David pelaku tetap saja bisa diproses hukum.
“Bisa aja pake pasal 44, kalau misalnya tidak diharuskan dia bertanggungjawab atas perbuatannya itukan hakim yang menentukan, jadi tetap bisa proses,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
PERISTIWA
Warga SAD Tertembak Saat Berburu, Polisi Cari Penyebab Insiden

DETAIL.ID, Sarolangun — Sebuah insiden penembakan menggemparkan warga Suku Anak Dalam (SAD) di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Seorang warga SAD bernama Besili (28), warga Desa Lubuk Jering, dilaporkan mengalami luka tembak serius pada bagian bahu kanan saat sedang berburu babi hutan di kawasan hutan Desa Lubuk Jering pada Rabu pagi, 25 Juni 2025.
Informasi yang dihimpun dari Polsek Air Hitam sekitar pukul 8 pagi, saat itu ada laporan dari warga jika seorang Warga SAD yang tertembak dan dirawat di Puskesmas AIr Hitam.
Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya melalui Kapolsek Air Hitam, Iptu Made Yoso, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurut keterangan Kapolsek, kejadian berawal saat korban bersama seorang rekannya yang hingga kini belum diketahui identitasnya berangkat berburu babi hutan dihari dan tanggal yang sama sekitar pukul 07.00. Saat berada di dalam kawasan hutan, secara tiba-tiba korban mengalami luka tembak. Belum diketahui pasti penyebab dan siapa pelaku penembakan tersebut.
“Korban mengalami luka tembak di bagian bahu kanan. Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Jernih untuk mendapat pertolongan pertama, kemudian dirujuk ke RS Simpang Bukit Sarolangun. Karena luka cukup serius, akhirnya korban dirujuk lagi ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk penanganan medis lebih lanjut, termasuk rencana operasi pengangkatan peluru,” kata Iptu Made Yoso pada Kamis, 26 Juni 2025.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kronologi lengkap dan penyebab korban bisa tertembak.
Sementara itu, situasi di lingkungan masyarakat SAD, khususnya di Desa Lubuk Jering, masih dalam kondisi aman dan kondusif. Polsek Air Hitam bersama Sat Intelkam Polres Sarolangun terus melakukan monitoring situasi, penggalangan terhadap masyarakat, dan menjalin komunikasi intensif dengan para tokoh adat serta pemerintah setempat.
“Kami berupaya memastikan situasi tetap kondusif dan menghindari munculnya spekulasi liar yang dapat memicu keresahan di tengah masyarakat,” kata Kapolsek.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi, sambil menunggu hasil penyelidikan resmi dari aparat berwenang. Kasus ini kini menjadi perhatian serius karena melibatkan warga dari komunitas adat yang memiliki dinamika sosial tersendiri di wilayah tersebut.
Reporter: Daryanto
PERISTIWA
Dua Mahasiswa Luka-luka Saat Demo di Kantor Gubernur Jambi, Polisi Bilang Propam Lakukan Pendalaman

DETAIL.ID, Jambi – Setelah viral aksi demontrasi mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin di kantor Gubernur Jambi pada Kamis kemarin, 27 Juni 2025, yang mengakibatkan 2 mahasiswa mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit, pihak Polresta Jambi akhirnya buka suara.
Atas tindakan beberapa oknum personel kepolisian yang diduga bertindak di luar SOP dan melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa saat pengamanan demo itu. Polisi menyebut bahwa Propam kini melakukan pendalaman.
“Dengan kejadian tersebut Sie Propam Polresta Jambi masih melakukan pendalaman apakah tindakan anggota di lapangan sesuai SOP atau tidak,” kata Kasi Humas Polresta Jambi Ipda Dedy pada Kamis malam, 26 Juni 2025.
Sementara itu Kordinator aksi, Bayu Romantika mengaku dari dua massa aksi yang mengalami luka-luka, satu orang di antaranya sudah pulang dari rumah sakit. Satu lagi menjalani perawatan di RSUD Raden Mattaher pada Kamis malam, 26 Juni 2025.
“Satu udah pulang, satu masih di rumah sakit lagi istirahat,” katanya.
Sebelumnya para pengunjuk rasa mencoba menerobos barikade polisi yang bertugas melakukan pengamanan di depan kantor Gubernur Jambi. Hal itu terjadi setelah para mahasiswa cukup lama berorasi di depan kantor Gubernur, namun Gubernur Jambi tak kunjung menemui mereka.
Saling dorong antar pendemo dengan aparat kepolisian pun tak terhindarkan, hingga menyebabkan 2 pendemo luka-luka di bagian kepala dan lebam di bagian mata.
Reporter: Juan Ambarita
PERISTIWA
Bentrok dengan Polisi Saat Aksi di Kantor Gubernur, Dua Mahasiswa Luka-luka dan Masuk Rumah Sakit

DETAIL.ID, Jambi – Aksi unjuk rasa yang digelar mahasiswa Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi di depan Kantor Gubernur Jambi berujung ricuh. Dua di antaranya sampai masuk rumah sakit lantaran mengalami luka-luka pada Kamis, 26 Juni 2025.
Kericuhan terjadi saat massa memaksa masuk ke dalam area Kantor Gubernur untuk meminta bertemu langsung dengan Gubernur Jambi. Aparat kepolisian yang berjaga membentuk barikade di pintu utama dan berupaya menahan massa.
Aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Sejumlah mahasiswa mengaku mendapat pukulan dari aparat saat kontak fisik terjadi. Koordinator aksi, Bayu Romantika menyatakan dua rekannya mengalami luka serius satu di bagian jidat dan satu di area mata.
“Kawan saya dipukul, sekarang sedang dibawa ke rumah sakit. Sudah dua orang yang menjadi korban, namun belum ada satu pun tanggapan dari pihak pemerintah,” ujar Bayu.
Sementara itu Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar dikonfirmasi terkait peristiwa ini mengaku belum dapat laporan dari anggotanya, terkait luka-luka yang dialami massa aksi.
“Saya lagi di Jakarta. Silakan kontak ke Polresta atau Kasi Humas ya,” kata Kombes Boy, lewat WhatsApp pada Kamis, 26 Juni 2025.
Sementara Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Dedy dikonfirmasi lewat pesan whatsapp belum merespons hingga berita ini tayang.
Unjuk rasa bertajuk Seruan Aksi Jilid II itu sebelumnya berlangsung damai. Massa menuntut agar Gubernur Jambi menemui mereka secara langsung. Namun, setelah seruan berulang kali tidak direspons, suasana memanas hingga terjadi bentrokan.
Adapun tuntutan mahasiswa yakni;
- Meminta Transparansi dan Efisiensi Anggaran.
- Meminta Kejelasan Terkait Proyek Multiyears
- Menuntut Penyelesaian Isu Lingkungan Hidup
- Menuntut Percepatan Penyelesaian Jalan Khusus Batubara
- Menuntut Penyelesaian Permasalahan di RSUD Raden Mattaher Jambi
- Meminta Penyelesaian Jambi Darurat Korupsi
Reporter: Juan Ambarita