Dalam akun Twitternya @Hasbil_Lbs, Hasbil menyampaikan rasio utang ketika ini memang berada di level 40 persen.
Kendati demikian, pembahasan perihal utang disebut mesti merujuk pada acuan GUID 5250 Guidance on Public Debt yang tercantum dalam Laporan Review atas Kesinambungan Fiskal BPK 2020 yang pada 2021 tidak diterbitkan.
“Berdasarkan perhitungan, beberapa indikator sudah melebihi batas-batas/threshold pada GUID 5250 Guidance on Public Debt,” kata Hasbil, dikutip Rabu , 25 Januari 2023.
Rincian indikator yang disebut sudah melampaui target adalah debt service to revenue yang nilainya 46,77 persen, lebih tinggi dari threshold Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 25 persen-35 persen dan threshold IDR sebesar 28 persen-63 persen.
Kemudian interest to revenue yang meraih 19,06 persen, lebih tinggi dari threshold IMF sebesar 7 persen-10 persen dan threshold IDR sebesar 4,6 persen-6,8 persen. Lalu, debt to revenue meraih 368,99 persen, lebih tinggi dari threshold IMF sebesar 90 persen-150 persen dan threshold IDR sebesar 92 persen-167 persen.
Hasbil juga memaparkan data yang menawarkan debt service to revenue, interest to revenue, dan debt to revenue konsisten naik sejak 2012 dan mencapai puncaknya pada 2020.
“Tren atas ketiga indikator kerentanan utang tersebut menggambarkan laju penambahan utang dan bunga utang tidak sebanding dengan laju penerimaan negara yang akan digunakan untuk pembayaran utang dan bunga utang,” kata Hasbil.
Ia menambahkan kalau pengelolaan hutan dan penerimaan negara tetap menggunakan kebijakan ketika ini, maka kesinambungan fiskal berisiko terganggu di era mendatang.
Menanggapi pemaparan Hasil tersebut, Yustinus menyampaikan Kemenkeu membaca dan mempelajari Laporan Hasil Reviu Atas Kesinambungan Fiskal Tahun 2020 BKK tersebut.
“Namun, kondisi tersebut sudah terpaut dua tahun budget dari kini. Pula, 2020 ialah tahun puncak himpitan pandemi covid-19 terjadi,” kata Yustinus lewat akun Twitter resmi @prastow.
Ia menerangkan ekonomi melambat dan penerimaan negara frustasi pada 2022, tetapi belanja harus ditingkatkan untuk penanggulangan covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Pada tahun ini, acara mulai menggeliat kembali sesudah pandemi beralih ke endemi. Berbagai indikator makroekonomi dan keuangan negara mengalami perbaikan, mirip pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, kondisi 2020 disebut tidak relevan kalau dijadikan materi diskusi pengelolaan utang dikala ini.
Ia menyertakan perbandingan rasio utang atas PDB Indonesia termasuk yang paling rendah di antara negara-negara ASEAN yang lain yakni 39,4 persen, lebih rendah dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Di sisi lain, ia menerangkan BPK merekomendasikan pemerintah perlu memutuskan seni manajemen yang sempurna untuk meraih sasaran fiskal yakni defisit kembali pada batas tidak melampaui 3 persen dari PDB.
Sementara realisasi APBN 2022 defisit hanya meraih 2,38 persen, setahun lebih cepat dari mandat Perppu 1/2020.
Ia mengatakan kalau ingin membandingkan keadaan setiap rezim maka mesti adil. Setiap rezim niscaya meninggalkan utang serta kenaikan nilai aset, PDB, dan belanja negara. Ia menyampaikan belanja negara, aset, dan PDB meningkat pada 2021 dibandingkan 2014.
Tak cuma itu, beliau menyampaikan analisis IMF modern menyebutkan bahwa utang pemerintah masih moderat dan tetap sustain, doktrin para investor tetap besar, peringkat kredit kita juga masih di Investment Grade.
Sementara, terkait indikator kerentanan fiskal yang mengacu pada batas-batas yang disarankan IMF dan IDR, ia menerangkan bahwa batasan indikator tersebut didasarkan pada pendapatbatasan indikator kerentanan dalam keadaan wajar atau sebelum adanya pandemi covid-19.
Namun, pemerintah disebut tetap menawarkan perhatian dengan mempersiapkan berbagai upaya yakni optimalisasi sumber pembiayaan non utang (SAL dan SILPA) 2), santunan forum multilateral dan berbasis penanganan covid-19 dengan bunga ringan, serta kerjasama dengan Bank Indonesia melalui SKB I hingga SKB III.
“Demikian pelengkap penjelasan kami. Jika ada hal yang ingin dielaborasi, sungguh dipersilakan. Harapan aku, mari gunakan data dan gosip modern biar lebih fair, objektif, dan kontekstual. Jika contohnya mau debat eksklusif di satu forum, kami pun S14P!,” ujar Yustinus membalas unggahan Hasbil.
(fby/sfr)