Salah satu perwakilan TGA Dyan Berdinandri menyebutkan, bagaimana pun pihaknya akan tetap berangkat ke Surabaya.
Pasalnya, kata beliau, apa yang pihaknya kerjakan yakni mengawal jalannya persidangan, mendampingi penyintas dan keluarga korban mencari keadilan. Bukan untuk mendukung kesebelasan.
“Kami kini sedang membela kemanusiaan, bukan kesebelasan. Kami menuntut keadilan,” kata Dyan, Senin, 9 Januari 2023.
Demi menghindari ukiran, pihaknya pun bakal berangkat secara bergantian dan sedikit demi sedikit. Aremania bakal mempertahankan kondusivitas.
“Kami berangkat tidak dalam skala rombongan besar. Mungkin nanti siapa yang berangkat dulu atau mirip apa. Kami tetap menghargai dari pihak keselamatan di sana,” ujar Dyan.
Meski begitu, Dyan juga mengaku bahwa pihaknya belum berkoordinasi dengan Bonek atas planning keberangkatan menemani sidang.
Tapi menurut Dyan seluruh pihak mestinya mampu mengetahui keberangkatan mereka ke Surabaya. Tak lain ialah untuk menuntut keadilan atas tragedi yang menewaskan 135 nyawa tersebut.
“Saya rasa mereka juga mengerti. Terpenting, sidang ini kan bukan cuma sekali dua kali, mungkin ke depan bisa bergantian mengawal ke sana, namun kita dari TGA sebisa mungkin setiap sidang akan mengawal di PN Surabaya,” ujarnya.
Sebelumnya Kelompok Suporter Persebaya, Bonek asal Kabupaten Sidoarjo, menyatakan menolak rencana persidangan tersangka Tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Hal itu Bonek Sidoarjo tuangkan lewat surat No: 01/BONEKSIDOARJO/SPS/XI/2023 yang mereka serahkan ke Mapolresta Sidoarjo, Rabu, 4 Januari 2023 siang tadi.
Kasat Intelkam Polresta Sidoarjo AKP Meby Trisono membenarkan. Ia menyebut surat itu diserahkan enam orang perwakilan Bonek Sidoarjo kepada pihaknya.
“Ya betul sudah kami terima, [diserahkan Bonek Sidoarjo] ke staf umum. Enam orang,” kata Meby ketika dikonfirmasi awak media, Rabu, 4 Januari 2023.
Dalam suratnya, Bonek Sidoarjo mengaku menolak diselenggarakannya persidangan Tragedi Kanjuruhan di Surabaya. Ada sejumlah argumentasi yang mereka beberkan.
“Bonek Sidoarjo menolak adanya sidang di PN [Jalan] Arjuna Surabaya dengan menimbang-nimbang rasa kondusif kondusif kota Surabaya,” kata Bonek Sidoarjo dalam suratnya.
Berikutnya mereka juga menolak adanya pergerakan massa golongan suporter Arema FC, Aremania, yang disebut bakal berangkat ke Surabaya.
Pasalnya, Sidoarjo menjadi salah satu daerah basis paling besar kedua Bonek. Kabupaten ini juga dilewati Aremania bila hendak bertolak ke Surabaya. Mereka tak mau situasi aman wilayahnya terganggu.
“Menolak adanya pergerakan massa Aremania melalui Sidoarjo dengan dasar menjaga kondusifitas Sidoarjo, yang kita ketahui bersama Sidoarjo yakni basis terbesar kedua supporter Persebaya,” ucapnya.
Terakhir, Bonek Sidoarjo pun mengaku tidak akan bertanggung jawab jika terjadi goresan, atau hal-hal yang tidak diharapkan.
“Jika point 1-2 tidak tercukupi, maka dengan berat hati kami tidak ikut bertanggung jawab jika ditemukan adanya kericuhan dan ukiran,” ujarnya.
“Demikian sikap dan poin yang mampu kami sampaikan, kami meminta dengan tegas dan bijaksana untuk Kapolresta Sidoarjo mampu mempertimbangkannya,” ucapnya.