Pengumuman itu disampaikan perusahaan dikala mengungkapkan info ongkos berlangganan untuk layanan tersebut. Twitter Blue itu dibanderol dengan harga US$11 per bulan atau sekitar Rp164 ribuan.
“Langganan baru Twitter Blue saat ini tersedia di web, iOS, atau Android,” ucap isu Twitter di situs resminya.
Biaya berlangganan Twitter Blue melalui Android dan iOS lebih mahal dibanding web. Twitter mematok US$8 atau sekitar Rp 125 ribuan per bulan untuk Twitter Blue via web.
Selisih harga ini boleh jadi karena Bos Twitter Elon Musk enggan mengeluarkan uang komisi pembelian di Apple Store dan Google Play Store. Walhasil, pengguna kedua toko aplikasi itu mesti membayar lebih.
Kendati demikian pengguna di Indonesia belum bisa menikmati layanan ini. Pasalnya, Twitter gres merilis fitur ini di negara tertentu, menurut laporan TechCrunch.
Beberapa negara sudah jadi daerah operasi Twitter Blue di antaranya ialah Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Inggris, Selandia Baru.
Beberapa fitur khusus tersemat kalau pengguna berlangganan Twitter Blue. Jika ingin berlangganan, pengguna tidak mampu langsung begitu saja berlangganan layanan premium ini. Pengguna harus menunggu sampai 90 hari.
Pengguna layanan Twitter Blue langsung menerima sederet fitur langsung. Termasuk centang biru yang sebelumnya cuma bisa ditemukan oleh selebriti, politisi, jurnalis, influencer dan orang ternama yang lain.
Berikut sederet fitur yang mampu dinikmati jika berlangganan Twitter Blue:
– Memiliki centang biru
– Terdapat Folder bookmark
– Ikon aplikasi yang mampu dikustomisasi
– Fungsi Undo Tweet
– Tema aplikasi yang bisa dipilih
– Navigasi yang mampu dikustomisasi
– Top Articles
– Fitur Reader untuk membaca thread panjang
– Upload Video dengan durasi lebih panjang