Jambi – Faridah selaku Kasi Pengaduan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi mengungkap kebocoran pipa minyak Pertamina EP Aset I Jambi Field di kawasan RT 17, Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi masih menunggu hasil uji lab dari sampel yang telah diambil.
Meski begitu, Faridah juga menyampaikan bahwa telah ada itikad baik antara terlapor yakni pertamina dengan pelapor yang merupakan seorang warga RT 17, yang kolamnya dicemari oleh minyak yang bocor dari pipa pertamina.
“Dalam kasus ini ada itikad baik dari perusahaan dengan yang bersangkutan. Kalau kita dari DLH cuma memediasi aja,” kata Faridah usai pertemuan antara pelapor dan terlapor di Kantor Pertamina EP Aset I Jambi Field, Jumat, 3 Februari 2023.
Terkait uji laboratoriun terhadap sampel minyak yang mencemari salah satu aset warga, menurut Faridah hasilnya baru akan keluar dalam sepekan ke depan. Ditanya terkait kemungkinan adanya sanksi bagi pihak Pertamina, Faridah tak banyak komentar.
“Kita sesuai dengan anu ya, semuanya masih dalam proses. Kita tunggu saja,” ujar Faridah.
Sementara itu, Aprianto Humas Pertamina EP Aset I Jambi Field mengatakan jika kebocoran pipa minyak tersebut adalah musibah. Dia juga mengaku jika proses perawaran dan pengecekan juga selalu rutin dilakukan oleh pihak Pertamina.
“Sebenarnya ya namanya kejadian kita kan enggak bisa prediksi. Ya musibah itu kan di luar dari kemampuan kita. Makanya terjadi,” kata Aprianto, Jumat 3 Februari 2023.
Kalau misalkan, lanjut Aprianto, kejadian masih dalam range (jarak) pengecekan misalkan masih di dalam range pengecekan itu pas dirinya datang kemudian bocor, bisa langsung diatasi.
“Bisa jadi sebelum dia datang atau setelah dia datang kejadiannya itu,” ujarnya.
Lagi-lagi Aprianto kembali berujar bahwa peristiwa kebocoran pipa Pertamina tersebut bukanlah kelalaian pihak Pertamina melainkan musibah.
“Ya kalau kami pasti sudah semaksimal mungkin untuk menjaga aset dengan segala keterbatasan ya, tapi kalau ya namanya musibah ya di luar kemampuan kita,” katanya.
Sementara itu pelapor, yakni salah seorang Ibu rumah tangga warga RT 17 yang terdampak sewaktu ditanyai sikapnya terkait masalah ini, seakan enggan berkomentar. Ia memilih untuk langsung bergegas meninggalkan kantor Pertamina usai pertemuan tertutup antara pihaknya dengan Pertamina dan DLH Provinsi Jambi.
“Pening, sudah selesai,” katanya.
Ditanya soal laporan pihaknya kepada kepolisian dia menyampaikan bahwa laporan sudah dicabut.
“Sudah selesai, laporan dicabut,” katanya sambil bergegas pergi meninggalkan kantor Pertamina.
Reporter: Juan Ambarita