Mengutip Buku Gizi Kerja, separuh protein tubuh terdapat pada otot dan sisanya di tulang, kulit, jaringan dan cairan tubuh. Asam amino penyusun protein juga membantu proses pembentukan enzim, hormon dan antibodi.
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, protein adalah kelompok senyawa organik bernitrogen yang rumit dengan bobot molekul tinggi yang sangat penting bagi kehidupan.
Bisa dikatakan juga bahwa protein merupakan bahan organik yang susunannya sangat majemuk, yang terdiri atas beratus-ratus atau beribu-ribu asam amino, dan merupakan bahan utama pembentukan sel dan inti sel.
Pembentukan Protein
Protein juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh atau mencegah edema dan mengangkut zat gizi. Faktanya, protein terbuat dari gabungan 20 asam amino.
1. Asam amino esensial
Asam amino esensial yang terdiri dari leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin, dan histidin.
Jenis asam amino tersebut hanya bisa diperoleh dari makanan karena melalui proses sintesis yang tidak dapat dilakukan tubuh manusia.
2. Asam amino esensial bersyarat
Asam amino esensial bersyarat terdiri dari prolin, serin, arginin, tirosin, sistein, trionin, glisin. Jenis asam amino ini dapat disintesis tubuh bila terdapat prekursor dalam jumlah besar.
Jika tidak, keberadaannya dalam makanan sangat dibutuhkan. Contohnya, sistein dapat disintesis dari metionin atau serin.
3. Asam amino tidak esensial
Asam amino tidak esensial terdiri dari glutamat, alanin, aspartat, dan glutamin.
Mutu Protein
Dalam pengertian protein juga diketahui terdapat dua jenis protein yang berguna untuk tubuh berdasarkan mutunya dalam makanan.
Protein bermutu tinggi memiliki semua jenis asam amino esensial dalam jumlah cukup untuk mendukung pertumbuhan. Biasanya, protein bermutu tinggi berasal dari makanan hewani.
Contoh protein hewani dalam 100 gram sebagai berikut:
- bebek terdapat 16 gram protein,
- daging ayam terdapat 18,2 g protein,
- daging kambing terdapat 16,6 g protein, dan
- daging sapi terdapat 18,8 g protein.
Sementara protein bermutu rendah merupakan protein yang tidak mengandung asam amino lengkap. Sebagian besar protein bermutu rendah berasal dari makanan nabati.
Meski berbeda dalam hal mutu bukan berarti protein nabati tidak baik dikonsumsi. Pada dasarnya, protein nabati tetap memenuhi kebutuhan tubuh dengan melakukan kombinasi antarbahan makanan. Contohnya, kombinasi kacang-kacangan dan serealia.
Rekomendasi Konsumsi Protein
Setiap orang memiliki kadar yang berbeda untuk mengonsumsi protein. Rekomendasi konsumsi protein per hari bagi orang dewasa ialah 0,8-0,9 g/kg berat badan.
World Health Organization (WHO) menyarankan 8-15 persen dari total energi yang dikonsumsi berasal dari protein. Dari jumlah tersebut disarankan 10-25 persen merupakan protein hewani. Sisanya, kombinasi protein nabati.
Meski begitu, WHO menyarankan konsumsi protein ditingkatkan 10 persen untuk daerah yang rawan kejadian diare. Pada pemulihan setelah sakit, protein dapat ditingkatkan 20-40 persen.
Kekurangan protein atau defisiensi protein dapat berakibat buruk pada kesehatan. Contohnya, stunting dan retardasi mental pada anak-anak dan kehilangan massa otot pada orang dewasa.
Sementara itu, konsumsi protein secara berlebihan dapat memperberat fungsi ginjal dan hati sehingga menyebabkan diare, demam, dehidrasi juga meningkatkan kadar ureum dan amonia darah.
Demikian pengertian protein yang dapat Anda ketahui. Semoga bermanfaat!