Jambi – Seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama untuk jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Jambi diduga sarat akan berbagai masalah.
Berdasarkan penelusuran awak media, dalam pengumuman Pansel untuk posisi Kadis PUPR Kota Jambi tersebut terdapat 3 nama yang dinyatakan lolos seleksi administrasi.
Mereka di antaranya yakni, H Ajrisa Windra, ST, MM, kemudian Momon Sukmana Fitra, ST, MM, dan M Yunius, ST, MT. Semuanya dinyatakan memenuhi syarat.
“Hasil selesi berkas administrasi ditetapkan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Dokumen/Berkas Administrasi Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Nomor: 04/Pansel.JPT Pratama/Kota Jambi tanggal 15 Maret 2023,” dikutip dari surat pengumuman yang dikeluarkan oleh Timsel, 16 Maret 2023.
Namun, penelusuran awak media dari berbagai sumber menyatakan bahwa salah satu peserta yang mengikuti seleksi JPT Pratama Kota Jambi tersebut yakni, Momon Sukmana Fitra yang saat ini me jabat sebagai Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Kota Jambi, tidak memenuhi syarat.
Momon ternyata Sarjana Teknik Mesin dari Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta pada tahun 2003. Hal tersebut tak sesuai dengan jenis persyaratan bidang pendidikan.
Soalnya, berdasarkan surat pengumuman untuk kriteria standar kompetensi jabatan Kadis PUPR Kota Jambi sebagaimana surat yang dikeluarkan oleh BKD Kota Jambi beberapa waktu lalu, jelas tertera bahwa kriteria bidang pendidikan untuk jabatan Kadis PUPR Kota Jambi adalah Teknik Sipil, Teknik Industri, Arsitektur dan Teknik Pengairan.
Kini masih jadi pertanyaan, apa yang menjadi pertimbangan panitia dalam meluluskan calon Kadis yang tak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan tersebut.
Sementara itu pengamat publik yang selalu vokal terhadap berbagai isu-isu sosial, Dr Noviardi Ferzi, menilai jika seseorang pejabat dalam persyaratan adminitrasi saja tak memenuhi syarat maka secara kompetensi pasti mengikuti, karena persyaratan pendidikan bagian agar yang lolos mampu bekerja sesuai kompetensinya.
“Urgensi bidang pendidikan karena menyangkut tata kelola manjemen pekerjaan secara teknis, tanpa itu akan ada fungsi manajemen yang tak optimal apakah itu perencanaan maupun pengawasan,” kata Noviardi Ferzi.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, apalagi sekarang kualitas jalan di kota sudah mulai banyak yang rusak, seperti Buluran, Villa Kenali dan ruas ruas lainnya. Ini membutuhkan mindset dan kompetensi yang andal, bukan saja secara manjerial tapi juga teknis.
“Soal lelang ini (jabatan Kadis PUPR Kota) jangan terlalu mengikuti keinginan wali kota, karena pejabat juga profilnya harus memenuhi karakteristik persoalan kota. Dalam hal ini kompetensi diutamakan, jika tak lulus jangan dipaksakan,” ujarnya.
Soal kadis PUPR misalnya, kata Novri, andai tak memenuhi syarat ya jangan dilantik, kenapa? Tantangan bidangnya besar.
“Jalanan mulai hancur. Ini membutuhkan pejabat yang mampu secara kualifikasi dan kompetensi.” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post