Jambi – Kemacetan akibat aktivitas truk batu bara hingga kini masih terus terjadi. Alhasil, operasional batu bara kadang disetop kadang diperkenankan jalan.
Yang pasti, ada lima jalur yang tengah dipersiapkan oleh pihak swasta. Tiga merupakan jalan darat dan dua merupakan jalur transportasi air.
Ketiga jalan khusus batu bara dikerjakan pihak swasta. Petama, oleh PT Putra Bulian Properti sepanjang 143 kilometer. Tak tanggung-tanggung jalan khusus ini dibangun dengan nilai Rp 2 triliun. Rutenya adalah Kilangan – Mestong – Sungai Gelam, Kumpeh – Taman Rajo. Dan telah mulai dikerjakan sejak 18 Februari 2023.
ArtikelTerkait
“Ya, benar, nilainya sekitar Rp 2 triliun,” kata Yacobes Tanoto ayah Wilson Yacobes, Direktur Utama PT Putra Bulian Properti kepada DETAIL.ID belum lama ini.
Selain membangun jalan, PT Putra Bulian Properti disebut-sebut juga tengah menyiapkan Pelabuhan seluas 200 hektare di Dusun Mudo.
Kedua, dikerjakan PT Intitirta Primasakti yang merupakan anak usaha PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. Rute jalan yang dibangun PT Intitirta Primasakti sepanjang 95 kilometer yaitu
Mandiangin – Bathin XXIV – Tembesi – Bulian – Marosebo Ilir. Dikabarkan PT Intitirta Primasakti telah mengerjakan jalan tersebut sejak 22 Desember 2022.
PT Intitirta Primasakti merupakan pemilik salah satu Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) seluas 24.998 hektare di Kabupaten Sarolangun. Selain di Jambi, PT Intitirta Primasakti juga memiliki konsesi batu bara di Sumatra Selatan.
Ketiga adalah PT Sinar Anugerah Sukses, salah satu pemilik IUP batu bara di Kabupaten Sarolangun seluas 1.273 hektare. Perusahaan ini mengerjakan rute jalan Pauh – Mandiangin Timur – Bajubang – Mestong – Jaluko. Mereka telah memulai pekerjaan sejak 18 Februari 2023.
Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan ketiga jalan tersebut memakan waktu selama 18 bulan. Dia berharap pada tahun ini, sebagian jalan sudah bisa dilalui pada akhir tahun ini.
“Kita berharap semua proses pembangunan jalan ini sesuai rencana. Semoga problem batu bara ini bisa segera teratasi,” katanya kepada DETAIL.ID belum lama ini.
Dua jalur sungai, pertama dikerjakan oleh PT Minemex Indonesia yaitu Mandiangin – Jebak – Talang Duku. PT Minemex memiliki IUP batu bara di Kabupaten Sarolangun seluas 3.700 hektare. Sebanyak 90 persen saham PT Minemex dimiliki oleh PT Thriveni Group, perusahaan yang bergerak di dalam bidang jasa pertambangan terkemuka di India.
Kedua dikerjakan oleh PT Timur Indonesia Sejahtera yaitu Muara Tembesi – Talang Duku.
Reporter: Jogi Sirait
Discussion about this post